Ahad 26 Mar 2017 17:52 WIB

Pascabentrokan, Puluhan Polisi Diterjunkan untuk Jaga Gereja Santa Clara

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Karta Raharja Ucu
 Anggota Kepolisian sedang bertugas. ilustrasi
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Anggota Kepolisian sedang bertugas. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pascabentrokan, pembangunan Gereja Santa Clara, Bekasi Utara, dihentikan sementara. Kepolisian menerjunkan puluhan anggotanya untuk mengawasi sekitar wilayah gereja.

Kapolsek Bekasi Utara Kompol Suroto mengatakan, Polsek Bekasi Utara beserta Polres Metro Bekasi Kota bekerja sama melakukan upaya pencegahan (preventif) di sekitar lingkungan Gereja Santa Clara Bekasi Utara. "Kita tetap melakukan upaya preventif pengawasan dan pengamanan lokasi," ujar Suroto, Ahad (26/3).

Suroto berkata, setiap hari kepolisian menerjunkan sekitar 10 hingga 15 polisi untuk menjaga gereja tersebut. Petugas tersebut menjaga di daerah gerbang dan sekitar gedung gereja.

Anggota polisi dari Polsek Bekasi Utara, Ipda Wendi Johan yang Ahad (26/3) ini berjaga mengatakan, saat ini keadaan aman terkendali dan tidak terlihat tanda-tanda timbulnya aksi susulan. "Insha Allah aman," ujar Johan.

 

Petugas Keamanan Gereja Santa Clara Bekasi Utara, Karnadi (52) mengatakan pengurus melakukan pemberhentian pembangunan sementara untuk menghindari terulangnya aksi penolakan. "Belum ada informasi dari kantor soal kapan pembangunannya dilanjutkan," ucap Karnadi.

Kusnadi menjelaskan, tidak ada kerusakan berat yang terjadi setelah aksi penolakan pada Jumat (24/3) lalu. "Kerusakan kecil aja, paling asbes pecah gara gara lemparan batu itu, kerusakan lain-lain sih engga ada," tutur Kusnadi. Gereja yang dibangun sejak akhir 2016 ini rencananya akan berdiri di atas lahan seluas 6.500 meter kuadrat dengan bangunan bertingkat tiga seluas 1.500 meter kuadrat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement