REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Walikota Jakarta Selatan Tri Kurniadi mengaku tidak mengetahui perihal aksi long march yang dilakukan warga RW 12, Manggarai, ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), pada Jumat (24/3) lalu.
Aksi warga RW 12 Manggarai tersebut dilakukan karena merasa terancam karena tempat tinggal mereka akan digusur untuk proyek kereta api bandara. Terkait hal tersebut, Tri mengatakan hal tersebut bukanlah urusan wali kota Jakarta Selatan.
"Itu kereta bandara urusannya PT KAI (Kereta Api Indonesia)," ujar Tri saat dihubungi oleh Republika.co.id, Ahad (26/3).
Ia mengatakan lahan yang didiami oleh warga RW 12 Manggarai merupakan lahan PT KAI. "Terus bagaimana kalau lahan PT KAI? PT KAI mau pakai masa enggak boleh?" katanya.
Namun, Tri memastikan tidak akan ada penggusuran menjelang putaran kedua pilkada DKI Jakarta 2017. "Yang jelas kita menjelang pilkada nggak ada sporadis penertiban kaya gitulah. Kita ingin suasana kondusif, suasana (yang) tenang dulu," ujarnya.
Setelah putaran kedua pilkada DKI Jakarta 2017 selesai, maka Tri akan melihat dulu permasalahan warga RW 12 Manggarai. "Kalau memang harus ditertibkan ya kita tertibkan. Tapi yang jelas sampai sekarang enggak. Kita harus lihat dululah," katanya.
Sebelumnya, PT. KAI berencana melaksanakan proyek pembangunan Stasiun kereta Bandara Soekarno-Hatta. Diperkirakan stasiun tersebut berada di sekitar wilayah RW 12 Manggarai.