Jumat 24 Mar 2017 05:35 WIB

Anies Cerita Kisah Kelahirannya dari Persinggungan Aktivis 66

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Yudha Manggala P Putra
Calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menerima dukungan dari Relawan Jokowi-JK di Kelurahan Tamansari, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat, Rabu (15/3).
Foto: Republika/Mas Alamil Huda
Calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menerima dukungan dari Relawan Jokowi-JK di Kelurahan Tamansari, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat, Rabu (15/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktivis Angkatan 66 mendeklarasikan dukungan untuk pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno di Pilkada DKI putaran kedua, Kamis (23/3) malam. Saat memberikan sambutan, Anies berkisah tentang kelahirannya yang bersinggungan dengan aktivitas pergerakan di tahun 1966.

Anies menceritakan, kelahirannya merupakan efek samping dari aktivitas di tahun 66. Saat itu, ayahnya pergi ke Bandung sebagai aktivis mahasiswa dari Yogya. Ia bertemu dengan temannya, Ahmad Ganis untuk bergabung dengan Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) Bandung. Kelak, Ganis menjadi pamannya.

Cagub nomor tiga ini melanjutkan, ayahnya selama di Bandung itu menginap di rumah Ahmad Ganis yang tinggal dengan kakak perempuannya. Singkat cerita, Ayah Anies kemudian melamar dan menikahi Aliyah, tak lain kakak perempuan Ahmad Ganis.

"Lalu lahirlah anak pertama yang namanya Anies Baswedan. Jadi saya ini betul-betul kalau bisa dibilang karena dua orang aktifis KAMI yang bertemu," kata dia.

Anies merasa, dukungan dari Aktivis 66 adalah amanat yang luar biasa. Lebih dari itu, dukungan ini adalah sebuah bentuk penghormatan sekaligus amanat yang dititipkan orang tua kepadanya untuk mewujudkan cita-cita menyejahterakan rakyat. Ia meminta doa agar dimudahkan dalam menjalani proses kontestasi Pilkada DKI.

"Insya Allah kemenangan kita menjadi barokah dari Allah SWT," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement