REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan Melinda Gates, dermawan Amerika Serikat yang juga istri dari orang terkaya Bill Gates, di ruang pertemuan Lanud Halim Perdanakusuma, sesaat sebelum bertolak ke Batam. Menurut Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, dalam pertemuan tersebut, Melinda Gates menawarkan sejumlah bantuan kepada pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan, memberdayakan perempuan, serta bantuan di bidang keuangan inklusif.
“Memang mereka juga punya perhatian terhadap sejumlah hal lain terutama keuangan inklusif dan juga pengentasan kemiskinan. Sehingga mereka diskusinya juga lebih banyak dengan bapak Presiden apa yang mereka bisa bantu, baik di bidang keuangan inklusif pemberdayaan perempuan dan pengentasan kemiskinan,” kata Darmin, Kamis (23/2).
Selain itu, menurut dia, Melinda beserta tim dari yayasannya juga memberikan perhatian pada sistem keluarga berencana di Indonesia serta masalah kesehatan, khususnya terkait penyakit demam berdarah. “Tidak ada konklusi tapi masing-masing menyampaikan akan disampaikan juga di tingkat yang lebih tinggi sehingga nanti lebih konkret,” ujarnya.
Sementara itu, Menteri BUMN Rini Soemarno menambahkan, salah satu yang dibahas dalam pertemuan ini yakni pencapaian target keuangan inklusif hingga 75 persen pada 2019. Menurut dia, Melinda juga menyampaikan, Indonesia menjadi negara yang dapat dicontoh negara-negara lainnya, salah satunya terkait program keluarga berencana.
“Tadi Melinda Gates sudah menyampaikan banyak hal yang dipelajari dari Indonesia yang mereka ingin tularkan ke negara lain. Satu program terutama family planning yang ternyata bukan dilakukan oleh negara saja tapi dari swasta ikut berpartisipasi, bagaimana juga teknologi kita,” ujar Rini.
Menurut Rini, Melinda dan timnya pun juga memuji berbagai program yang telah dijalankan pemerintah Indonesia. Sebagai negara kepulauan, pemerintah dinilai berhasil dalam menjalankan program jaringan perbankan, termasuk penggunaan mobile banking.
“Challenge Indonesia begitu besar, pulau sebanyak 17 ribu tapi sudah bisa buat program-program seperti branches banking maupun mobile banking. Menurut mereka sangat bagus,” katanya.
Dalam pertemuan ini, diharapkan berbagai program dari pemerintah Indonesia dapat ditularkan juga ke negara-negara lainnya. “Mereka juga berharap dengan belajar dari sini mereka bisa bawa juga kerja sama untuk ke negara negara lain,” kata Rini.