Rabu 22 Mar 2017 23:23 WIB

Puluhan Korban Sodomi di Tapanuli Selatan Terima Trauma Healing

Rep: Issha Harruma/ Red: Angga Indrawan
Pelecehan seksual terhadap anak (ilustrasi)
Pelecehan seksual terhadap anak (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Tim Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Dokkes) Polda Sumut melakukan trauma healing kepada puluhan korban sodomi di Tapanuli Selatan. Kegiatan ini digelar untuk memulihkan mental dan psikis anak-anak tersebut dari rasa trauma yang dialami. 

Kabid Dokkes Polda Sumut Kombes Setyo Purwanto mengatakan, kegiatan tersebut digelar dua hari sejak Senin (20/3) hingga Selasa (21/3). Ada 23 anak di desa Janji Manaon, Batang Angkola, Tapsel, yang ikut.

"Kami lakukan psikoterapi terhadap korban dan keluarga, juga hipnoterapi untuk menghilangkan memori negatif dari trauma yang diakibatkan perbuatan tersangka," kata Setyo kepada Republika, Rabu (22/3).

Setyo mengatakan, sejumlah pihak dilibatkan dalam kegiatan trauma healing tersebut. Pihaknya pun akan terus memantau perkembangan para korban pascatrauma helaing dilakukan. "Dokkes Polda Sumut bekerjasama dengan Pemkab setempat. Dari dokkes ada lima orang dibantu Polres Tapsel," ujar dia.

Samsul Anwar Harahap (35), tersangka sodomi terhadap 42 anak diringkus di Medan, Sabtu (18/3). Jumlah korban Samsul diketahui mencapai 42 anak dan tersebar di Jakarta Timur, Tanjung Pura (Langkat, Sumut) dan desa Janji Manaon (Batang Angkola, Tapsel).

Aksi sodomi yang dilakukan warga desa Janji Manaon, Batang Angkola, itu terjadi mulai 2004 lalu hingga 2017. Perbuatannya tercelanya itu dilakukan karena rasa dendamnya akibat pernah dua kali menjadi korban sodomi saat merantau di Jakarta pada 1999. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement