REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepergian Paus Fransiskus meninggalkan duka bagi banyak kalangan. Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) menyampaikan belasungkawa yang mendalam.
Ketua Majelis Pertimbangan PGI Pendeta Gomar Gultom mengatakan, Paus Fransiskus akan selalu dikenang sebagai sosok yang memberikan keteladanan. Di tengah dunia kini yang makin materialistis, tokoh kelahiran Argentina itu teguh dalam kesederhanaan. Mendiang juga berempati pada kaum papa dan marginal.
Karena itu, lanjut Pendeta Gomar, wajarlah bila seluruh warga dunia merasa kehilangan. Paus Fransiskus telah menorehkan jejak yang begitu mendalam.
Sang pemimpin umat Katolik sedunia itu juga menempatkan kemanusiaan dan persaudaraan di atas segala-galanya. Baginya, harmoni dapat terbangun melampaui pilihan iman.
"Beliau (Paus Fransiskus) juga mengajarkan kepada kita menjalani kehidupan ini secara substansial, dan tidak usah dibelenggu oleh ragam ornamen dunia ini," ujar Pendeta Gomar kepada Republika, Senin (21/4/2025).
Sosok bernama asli Jorge Mario Bergoglio itu naik menjadi paus sejak tahun 2013. Menurut Pendeta Gomar, Paus Fransiskus tidak pernah silau oleh fasilitas-fasilitas yang tersedia bagi pemimpin umat. Bahkan, pengganti Paus Benediktus XVI itu hidup dengan sederhana.
"Sikap kepemimpinan yang sangat langka di tengah dunia yang makin materialis," kata Pendeta Gomar.