Rabu 22 Mar 2017 20:04 WIB

BNN Tembak Mati Tersangka Penyelundupan Narkoba

Rep: Mabruroh / Red: Andi Nur Aminah
Deputi Bidang Pemberantasan BNN Irjen Arman Depari
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Deputi Bidang Pemberantasan BNN Irjen Arman Depari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Narkotika Nasional (BNN) berhasil melumpuhkan tersangka penyeludupan narkoba asal Malaysia. Tersangka berinisial AP tersebut dilumpuhkan oleh timah panas karena melakukan perlawanan kepada petugas saat akan diamankan.

Deputi Pemberatasan BNN Irjen Arman Depari membenarkan informasi tersebut. Dia menjelaskan peristiwa itu terjadi di kawasan Sungai Raya, Kubu Raya, Pontianak, Kalimantan Barat, Senin (20/3) malam sekitar pukul 22.30 WIB.

"Satu tersangka berusaha melarikan diri dan dilumpuhkan petugas BNN dengan tembakan mengenai yang bersangkutan dan meninggal dunia," kata Arman melalui pesan singkat pada Republika.co.id di Jakarta, Rabu (22/3).

Malam itu, petugas berhasil menggagalkan penyeludupan narkoba jenis sabu-sabu dari Malaysia. Para tersangka menyelundupkannya melalui Entikong kemudian akan dibawa ke Pontianak.

Namun sambungnya, sebelum rencana itu dilakukan petugas berhasil mengamankan empat orang. Satu dari mareka harus dilumpuhkan karena mencoba melawan saat akan diringkus. "Iya, jadi total tersangkanya ada empat orang," kata Arman.

Untuk diketahui, petugas BNN memang sudah dibekali dengan senjata api pada saat melakukan operasi di lapangan. Alasannya karena tidak sedikit petugas yang gugur dan terluka saat melakukan upaya penangkapan karena bandar-bandar narkotika yang juga memiliki senjata api. 

Kepala BNN Komjen Budi Waseso menyatakan BNN memiliki empat jenis senjata api. Baik itu laras pendek, laras panjang, pistol dan senjata pendamping. Senjata itu memang bukan buatan dalam negeri dan bukan kaliber standar yang biasa digunakan TNI dan Polri. 

Budi menjelaskan, senjata itu didatangkan dari Ceko, Amerika, Jerman dan Rusia. Sebelumnya juga petugas BNN pernah melakukan uji coba senjatanya pada saat melakukan penggrebekan bandar sabu di Medan pada (1/3) lalu. Bandar sabu berinisial RIZ itupun dilumpuhkan dengan timah panas karena mencoba melakukan perlawanan kepada petugas.

Petugas kemudian berhasil mengamankan 48,16 kilogram narkoba jenis sabu. Sabu tersebut berasal dari Cina kemudian masuk melalui Penang (Malaysia) lalu Aceh dan berakhir di Medan.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement