REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Depok Yayan Arianto mengakui dinasnya masih kekurangan jumlah personel bila mengacu pada ketentuan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) soal perbandingan jumlah petugas damkar dan jumlah masyarakatnya.
"Masih kurang (personel). Kalau idealnya, bedasarkan rumus Mendagri, itu 5.000 jiwa masyarakat ditangani oleh satu petugas. Nah, sekarang misalkan penduduk di Kota Depok itu mencapai 2,1 juta, berarti 420 personel yang dibutuhkan," ungkap Yayan di Balaikota Depok, Senin (20/3).
Sedangkan, sekarang, lanjut dia, pihaknya baru ada 235 personel. Soal penambahan awak petugas, itu akan dilakukan secara bertahap. "Kita bertahap lakukan penambahan personel sesuai dengan pos-pos (kantor) yang akan dibangun. Jadi dibangun dulu pos-posnya, kan mereka kerja juga harus ada kantornya," harap Yayan.
Sementara untuk saat ini pos atau kantor Damkar di Kota Depok hanya ada empat yakni, di UPT Cimanggis, UPT Cinere, UPT Bojongsari, dan UPT Cipayung.
"Berdasarkan data dari situs resmi Damkar Depok, disebutkan saat ini telah ada 239 personel termasuk tenaga kontrak dan tenaga pemadam non-PNS yang bersertifikat. Sedangkan, disebutkan pula jumlah kekurangan personel sebesar 333 orang dan kekurangan personel PNS sebanyak 94 orang," kata Yayan.