Kamis 16 Mar 2017 16:45 WIB

Djarot Komentari Soal Penurunan Spanduk Bernada Provokatif

Rep: Dian Fath Risalah / Red: Ilham
Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat
Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta nonaktif, Djarot Saiful Hidayat mengatakan, instruksi menurunkan spanduk bernada provokatif merupakan tindakan yang tepat. Menurut dia, apapun yang mereka lakukan pasti dikritik.

"Kalau saya, saya kan nonaktif nih, kalau saya aktif, itu nggak ada urusan, begitu melanggar, harus tegas," kata Djarot saat blusukan di kawasan Pulo Gadung, Jakarta Timur, Kamis (16/3). 

Jadi, kata Djarot, pesannya untuk pemerintah tidak boleh takut dengan berbagai macam ancaman. "Ancaman seperti itu kalau itu dianggap tidak benar dan memecah belah bangsa dan masyarakat tegas saja. Imbauan saya seperti itu. Tegas saja," kata Djarot. 

Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengatakan, ada 393 spanduk bermuatan provokasi yang sudah diturunkan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta pada Kamis (16/3). Ia mengatakan, penurunan spanduk tersebut demi menjaga ketentraman dan ketertiban di DKI Jakarta. 

"Pemprov tidak akan surut semangat turunkan spanduk yang provokatif dan berbau SARA karena demi menjaga ketentraman dan ketertiban," kata Sumarsono di Balai Kota, Jakarta, Kamis (16/3).

Ia memaparkan, jumlah spanduk paling banyak yaitu di kawasan Jakarta Barat sebanyak 113 buah. "Jakarta Timur ada  95 buah, Jakarta Pusat ada 68 buah, Jakarta Utara 32 ada buah, Pulau Seribu tujuh buah, Jakarta Selatan ada 78 buah. Sudah kita lakukan penertiban dan akan diteruskan," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement