Sabtu 11 Mar 2017 18:34 WIB

Relawan Anies-Sandi Diimbau Bantu Pengurusan Jenazah

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Bayu Hermawan
Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga Anies Baswedan bersiap menyampaikan keterangan pers di DPP PKS, Jakarta, Rabu (15/2).
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga Anies Baswedan bersiap menyampaikan keterangan pers di DPP PKS, Jakarta, Rabu (15/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon gubernur DKI nomor urut 3, Anies Baswedan, menyerukan kepada warga di Ibu Kota untuk tetap menunaikan seluruh ketentuan hukum dan kewajiban mereka terhadap jenazah. Dia pun meminta spanduk-spanduk ancaman penolakan shalat jenazah yang terpasang di sejumlah kawasan Jakarta saat ini segera dicopot.

"Kepada seluruh masyarakat dan relawan pendukung pasangan Anies-Sandi, saya minta agar turun tangan dan terlibat langsung bersama ulama atau tokoh masyarakat untuk membantu jika ada yang mengalami kesulitan dalam pengurusan jenazah," ujar Anies di Jakarta, Sabtu (11/3).

Anies mengatakan hal tersebut menyusul adanya kabar penolakan untuk menshalati jenazah orang yang memilih paslon tertentu. Menurut mantan rektor Universitas Paramadina ini, aksi ancam-mengancam seperti itu --walau dilakukan atas inisiatif pribadi dan secara independen-- bisa membuat suasana jadi makin tidak sehat.

Sebelumnya tersebar informasi terkait jenazah almarhum nenek Hindun (78) warga RT 09/RW 05, Kelurahan Karet, Kecamatan Setiabudi, Jakarta, yang tidak dishalatkan di Musala Almukminun karena alasan politik. Hal tersebut dibantah Ketua RT setempat.

Ketua RT 09/RW 05, Abdul Rachman mengatakan, tidak benar informasi yang berkembang di media bahwa jenazah almarhumah ditolak dishalatkan di Musala Almukminun karena perbedaan pilihan politik. Ia mengungkapkan jenazah dishalatkan di rumah karena memang kondisi waktu dan cuaca saat itu.

Sementara Ketua RW 05, Kelurahan Karet, Kecamatan Setiabudi, Ishak mengatakan pihaknya dan warga RT 03 yang telah membantu proses pemandian dan pengafanan jenazah almarhumah nenek Hindun, menyayangkan salahnya berita yang berkembang di media online dan televisi.

"Apa yang disampaikan di media bahwa jenazah almarhum tidak disholatkan atau ditolak warga itu tidak benar," kata Ishak kepada beberapa wartawan di kediamannya, Jumat (11/3). (Baca: Ambulans Gerindra Mengantar Jenazah Nenek Hindun ke Pemakaman)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement