Senin 13 Mar 2017 20:06 WIB

Keluarga Nenek Hindun Minta Perdebatan Soal Jenazah Ditelantarkan Disudahi

Rep: Amri Amrullah/ Red: Andi Nur Aminah
Neneng (46) putri bungsu almarhum nenek Hindun (78), warga Kelurahan Karet, Kecamatan Setiabudi, Jaksel.
Foto: amri amrullah
Neneng (46) putri bungsu almarhum nenek Hindun (78), warga Kelurahan Karet, Kecamatan Setiabudi, Jaksel.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pihak keluarga Nenek Hindun meminta masyarakat menghentikan informasi dan pemberitaan terkait jenazah nenek Hindun binti Raisman yang ditelantarkan. Putri bungsu almarhumah nenek Hindun, Neneng mengakui keluarga tidak pernah mengatakan ibunya ditelantarkan seperti awal pemberitaan di media online. "Gak ada ditelantarkan, sudah enggak usah bilang ditelantarkan lagi," ujarnya kepada Republika.co.id, Senin (13/3).

Neneng mengatakan jenazah almarhumah sudah diurus, dimandikan, dikafani dan dishalatkan oleh Ustaz Syafii dan keluarga di rumah. Memang ia menyayangkan kenapa tidak dishalatkan di mushala. "Kita hanya menyayangkan tidak dishalatkan di mushala, itu doang," terangnya.

Selain itu, keluarga juga menyayangkan dipasangnya spanduk menolak menshalati jenazah pendukung dan penista agama. Menurut Neneng hal itu seolah membuat keluarga merasa terdiskriminasi, karena warga tahu pada saat Pilkada DKI lalu nenek Hindun memang mencoblos Ahok-Djarot.

Karena kondisi ibunya yang sudah tidak kuat, petugas TPS dan perangkat pemilihan pun hadir di rumah. Saat itu memang Hindun terlihat memilih pasangan nomor dua.

Salah seorang cucu nenek Hindun, Susanto berharap informasi tidak benar terkait penelantaran tersebut disudahi. Pihak keluarga pun ingin agar persoalan ini bisa menjadi pelajaran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement