REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua KPUD DKI Jakarta, Sumarno membantah bila kehadirannya di acara Tim sukses Ahok-Djarot Kamis (9/3) malam untuk membahas pemenangan pasangan calon nomor 2 tersebut. Ia menegaskan justru kehadirannya ke sana untuk menegaskan posisi netral KPUD DKI setelah berbagai opini yang berkembang di masyarakat.
"Kehadiran itu saya pandang penting sebagai momentum untuk mengklarifikasi posisi KPU DKI, sebagai penyelenggara yang netral dan tak berpihak pada calon tertentu, sebagmana opini selama ini," kata dia kepada Republika.co.id, Jumat (10/3).
Dan ia bersyukur berbagai tuduhan kepada KPUD DKI ini bisa ia jelaskan kepada tim pemenangan Ahok-Djarot. "Alhamdulillah, walau suasananya panas karena berbagai tuduhan ditujukan pada KPU DKI akhirnya bisa dijelaskan dengan baik," terangnya.
Sebelum memutuskan untuk hadir, bahkan ia sempat menyerahkan kepada anggota KPUD DKI lain untuk hadir di acara yang bertempat di Novotel Gajahmada itu. Sumarno pun mengaku tidak sempat bertemu dengan pasangan calon, baik Ahok atau Djarot di acara tersebut.
"Saya sempat sampaikan ke kawan komisioner DKI lainnya siapa yg bisa hadir? Sempet diskusi juga perlu hadir apa nggak? Akhirnya kami berdua yang hadir setelah dapat kepastian bahwa Ketua Bawaslu juga diundang," ujar Sumarno.
Kehadirannya di acara itu, ia mengklaim hanya sebatas itu, dan tidak mengikuti acara tertutup yang dilakukan tim pemenangan Ahok-Djarot. Terkait kehadirannya yang dianggap diam-diam, Sumarno menjelaskan sebenarnya kehadirannya di acara itu karena diundang.
"Istilah kepergok wartawan, seperti di medsos, juga tak tepat karena saat saya sampai lobi hotel banyak wartawan yang interview sampai ikutan masuk lift. Jadi tak ngumpet-ngumpet lantas ketahuan wartawan, tapi interview seperti biasanya," katanya.
Usai acara ketika akan meninggalkan Novotel, masih banyak wartawan yang menunggu dan minta penjelasan apa saja yang dibahas dan apakah ada pertemuan dengan Ahok dan sebagainya. Semuanya sudah ia jelaskan, kehadiran KPUD DKI sebagai narasumber untuk sosialisasi tahapan putaran kedua.
Undangan ke KPU DKI dari Tim Paslonpun bukan pertama kali ini, tetapi sudah bbrp kali. Khususnya jelang putaran pertama yang berasal dari Tim Paslon 1, 2 dan 3. Diantaranya untuk sosialisasi tahapan atau Bimtek Saksi. Jadi, menurutnya tidak ada yang perlu dipolemikkan dengan pertemuannya dengan timses Ahok-Djarot kemarin.