Kamis 09 Mar 2017 21:10 WIB

Nusron Berharap Pertemuan SBY-Jokowi Pengaruhi Dukungan pada Ahok

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Ilham
Joko Widodo (Jokowi) dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
Foto: Republika/Mardiah
Joko Widodo (Jokowi) dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Golkar, Nusron Wahid berharap pertemuan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada hari ini bisa membuka peluang dukungan Partai Demokrat terhadap pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat. "Moga-moga ada (pengaruh sama Ahok-Djarot) Insya Allah, masa enggak ada sih," kata Nusron usai rapat internal tim pemenangan Basuki-Djarot di Hotel Novotel, Jalan Gajah Mada, Jakarta Barat, Kamis (9/3).

Menurut Nusron, dukungan dari berbagai pihak mulai dari SBY sampai tukang sapu sangat diharapkan di putaran kedua Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI untuk memenangkan pejawat tersebut. "Kami mengharapkan dukungan dari semua pihak, tidak hanya Pak SBY. ‎Jangankan Pak SBY, tukang sapu pun kami harapkan dukungannya, karena satu suara penting," kata Nusron.

Ihwal survei elektabilitas Ahok-Djarot yang rendah dari Median dan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Nusron mengaku tak mau ambil pusing. Menurut Nusron, hasil survei saat ini merupakan gambaran sikap masyarakat pada saat survei di‎laksanakan. Sehingga, belum tentu hasilnya sama ketika hari pencoblosan Pilkada DKI Jakarta 2017 putaran kedua pada 19 April mendatang. 

"Yang namanya survei rapopo lah. Survei itu bukan potret masyarakat pada tanggal 19," kata Nusron.

Presiden Jokowi bertemu SBY untuk membicarakan perkembangan pemerintahan dan negara ke depan. Menurut SBY, pertemuan antara dirinya dan Jokowi memang jarang. Hal ini membuat banyak pertanyaan di benak masyarakat apakah kedua pemimpin ini tengah berselisih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement