Rabu 08 Mar 2017 18:18 WIB

Menlu: Pedang Emas untuk Kementerian Luar Negeri, Bukan Retno

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Bayu Hermawan
Menlu Retno Marsudi memberikan keterangan pers terkait pertemuan tokoh lintas agama bersama Raja Salman, Jumat (3/3).
Foto: Republika/Debbie Sutrisno
Menlu Retno Marsudi memberikan keterangan pers terkait pertemuan tokoh lintas agama bersama Raja Salman, Jumat (3/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi menjelaskan terkait pedang emas pemberian pemerintah Arab Saudi kepada Kemenlu.

Menurut Retno, pedang emas tersebut diberikan kepada institusi Kementerian Luar Negeri, dan bukan diperuntukkan untuk dirinya. Pedang emas itu, kata dia, merupakan lambang persahabatan dari Pemerintah Arab Saudi untuk Indonesia.

"Pedang itu adalah lambang persahabatan dari negara Saudi Arabia dengan Indonesia. Satu. Kemudian pedang itu diberikan kepada Kemenlu, bukan diberikan kepada Retno Marsudi," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (8/3).

Retno menjelaskan, pedang emas tanda persahabatan pemberian Pemerintah Arab tersebut telah diserahkan kepada Irjen Kemenlu dan tidak diterimanya sebagai pribadi maupun sebagai Menteri Luar Negeri.

"Pedang itu ada di kantor dan sudah saya sampaikan kepada dirjen, jadi begitu seperti itu saya tutup saya serahkan pada irjen untuk ditindaklanjuti dalam arti apa, apakah dicatatkan sebagai BMN dan sebagainya," ucapnya.

Selain memberikan pedang emas untuk Kemenlu, Pemerintah Arab Saudi juga memberikan pedang emas kepada Polri sebagai tanda cinderamata.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement