Senin 06 Mar 2017 14:52 WIB

Kemacetan di Depok Semakin Parah di Akhir Pekan

Rep: Rusdi Nurdiansyah/ Red: Winda Destiana Putri
Macet
Foto: Agung Sasongko/ROL
Macet

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Kemacetan di Kota Depok semakin parah dan tak terkendali, terutama di akhir pekan. Kemacetan tak terelakan, tak bergerak, jarak 5 km kendaraan mobil harus menempuh perjalanan dua jam lamanya.

Kemacetan total di perparah lagi saat musim hujan karena banyak jalan karena drainase yang tak memadai menyebabkan genangan air setinggi 30 cm di beberpa luas jalan yang tentunya menghambat lajunya kendaraan. Banyak masyarakat pengguna jalan mengeluh, kemacetan parah terjadi Ahad (5/3) malam di kawasan Jalan Raya Muhtar (Sawangan), Jalan Raya Pitara, Jalan Raya Margonda, Jalan Raya Kartini, Jalan Raya Tole Iskandar maupun Jalan Raya Juanda.

"Padahal jarak yang ditempuh hanya 5 km mulai dari dekat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Depok hingga pintu perlintasan kereta api Jalan Raya Dewi Sartika harus ditempuh dua jam," ungkap Jamal yang terjebak kemacetan bercerita ke Republika di Depok, Senin (6/3).

Banyak faktor yang menyebabkan kemacetan di Kota Depok, selain peningkatan volume kendaraan yang signifikan juga faktor banyaknya persimpangan jalan, banyaknya putaran jalan (u-turn) dan faktor ruas jalan yang tak memadai. "Macetnya parah banget di Jalan Juanda, nggak bergerak, kebanyakan putaran," keluh Rizal Djosan, warga Beji Depok yang terjebak macet hampir tiga jam di Jalan Juanda, Ahad (5/3).

Kasatlantas Polresta Depok, Kompol Soetomo mengakui kemacetan di Kota Depok sudah cukup parah, terutama di akhir pekan, Sabtu dan Minggu serta jam-jam sibuk saat jam berangkat dan jam pulang kerja. "Sejumlah titik kemacetan di Kota Depok di Jalan Margonda di dua arahnya, di Jalan Juanda, di Jalan Raya Sawangan di kedua arah, Jalan Raya Citayam menuju Depok dikedua arah, Jalan Kartini, Jalan Dewi Sartika, Jalan Raden Saleh, Jalan Siliwangi, dan Jalan Pitara," ungkap Soetomo.

Kemacetan di Kota Depok sebenarnya telah menjadi agenda penting alias prioritas utama di Kota Depok di 2018. Hal itu diungkapkan Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Daerah (Bapplitbangda) Kota Depok, Syafrizal. "Saat ini Pemkot Depok sedang melakukan upaya pembebasan lahan untuk pelebaran jalan di sejumlah titik rawan macet. Titik-titiknya antara lain, pertigaan Jalan Kartini dan Raden Saleh. Rekayasa lalu lintas satu arah juga akan dilakukan di Jalan Raya Sawangan menuju Jalan Nusantara," tutur Syafrizal, saat dikonfirmasi di Balaikota Depok, Senin (6/3).

Anggota Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Depok, Edy Masturoh menuturkan, solusi untuk mengurai kemacetan adalah pelebaran jalan. "Solusinya itu perlu pelebaran jalan sepanjang tiga meter di kanan dan di kiri jalur terutama dikawasan rawan kemacetan yang di dikarenakan ruas jalan yang cukup sempit, seperti di Jalan Raya Pitara, Jalan Raya Sawangan, Jalan Cinere, Jalan Tapos, Jalan Nusantara, Jalan Siliwangi, Jalan Raden Saleh dan Jalan Nuantara," tuturnya.

Bukan hanya pelebaran jalan, lanjut anggota DPRD Depok dari Fraksi Gerindra uni, sejumlah upaya lain juga harus dilakukan Pemkot Depok demi mengurai kemacetan yakni, sesegera mungkin diwujudkan pembangunan fly over Markaswangi yang menjangkau jalur Margonda, Kartini, Dewi Sartika, dan Siliwangi. "Tahapan membangun jalan layang sudah berjalan, hanya kendala yang dihadapi adalah anggaran, dengan anggaran terbatas kayaknya Pemkot Depok tidak bisa menyelesaikan permasalahan pembebasan lahan. Kami juga sedang mengupayakan agar dana pembangunan jalan layang tersebut bisa dianggarkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)," pangkas Edy. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement