Senin 06 Mar 2017 14:07 WIB

Gubernur Bali tak Setuju Pengamanan Selama Kunjungan Raja Salman Terlalu Ketat

Polisi melakukan penjagaan menjelang kedatangan Raja Salman di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Sabtu (4/3).
Foto: Ahmad Baraas/Republika
Polisi melakukan penjagaan menjelang kedatangan Raja Salman di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Sabtu (4/3).

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengaku tidak setuju jika pengamanan sejumlah objek wisata yang akan dikunjungi oleh rombongan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud dibuat terlalu ketat.

"Tidak boleh ada yang dirugikan. Saya sudah katakan bahwa Bali itu biarkan apa adanya. Bahwa ada rencana kunjungan (Raja Salman-red) dan sebagainya, bukan berarti terus orang lain nggak bisa datang," kata Pastika di sela-sela menghadiri sidang paripurna DPRD Bali, di Denpasar, Senin (6/3).

Menurut dia, tidak boleh terjadi kalau objek wisata langsung steril dan terlalu ketat bagi pengunjung lainnya, gara-gara Raja Salman dan rombongan akan berwisata ke tempat tersebut, apalagi kalau sampai akses pantai ditutup. "Semestinya tidak seperti itu karena janjinya 'nggak begitu kok. Saya katakan, biarkan Bali dengan daya tariknya tersendiri, jangan dibuat-buat," ucap mantan Kapolda Bali itu.

Pastika mengingatkan bahwa wisatawan sesungguhnya dalam berwisata ke Pulau Dewata menginginkan kenyamanan, sekaligus keamanan. "Kalau aman, artinya tidak ada gangguan apapun, tetapi juga nyaman. Kalau ketatnya setengah mati, orang tidak bisa lewat, ya tidak nyaman jadinya," ujarnya.

Oleh karena itu, orang nomor satu di Bali itu mengharapkan adanya berbagai penyesuaian dalam memberikan rasa aman pada wisatawan, namun tidak mengesampingkan faktor keamanan. Di sisi lain, Pastika berpandangan bahwa Raja Arab Saudi juga senang dengan acara penyambutan yang diterima saat menginjakkan kaki di Bandara Internasional Ngurah Rai-Bali pada Sabtu (4/3).

"Saya lihat Baginda Raja begitu di atas itu, lihat Tari Pendet itu tersenyum, dan melambaikan tangannya," katanya.

Sementara itu, Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Denpasar juga melakukan sterilisasi Perairan Nusa Dua di kawasan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) yang menjadi tempat bermalam Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz Al-Saud beserta rombongan yang berlibur di Bali pada 4-9 Maret 2017.

Sejak awal Maret 2017, ratusan prajurit TNI Angkatan Laut dari Lanal Denpasar telah mengikuti gelar pasukan PAM VVIP bersama unsur TNI-Polri Wilayah Bali, serta mengerahkan prajuritnya untuk menyisir keamanan laut di seluruh perairan Bali untuk menjamin keamanan bagi rombongan Raja Salman yang berjumlah sekitar 1.500 orang selama berlibur di Bali.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement