Senin 06 Mar 2017 09:30 WIB

LSM Dorong IORA Deklarasi Pencegahan Praktik Pencurian Ikan

Suasana pembukaan Senior Officials's Meeting (SOM) pada hari pertama KTT Indian Ocean Rim Association (IORA) 2017 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Minggu (5/3).
Foto: Antara/Rosa Panggabean
Suasana pembukaan Senior Officials's Meeting (SOM) pada hari pertama KTT Indian Ocean Rim Association (IORA) 2017 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Minggu (5/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Isu pencurian ikan diharapkan menjadi salah satu tema yang diangkat dalam Konferensi Tingkat Tinggi Asosiasi Negar Lingkar Samudera Hindia (IORA) di Jakarta.

"Mesti disusun semacam Deklarasi Jakarta untuk menunjukkan komitmen pencegahan praktik penangkapan ikan secara ilegal," kata Direktur Eksekutif Center of Maritime Studies for Humanities, Abdul Halim, di Jakarta, Senin.

Bahkan, menurut Abdul Halim, tidak menutup kemungkinan untuk melakukan kesepakatan diplomatik bilateral dengan negara-negara yang terindikasi kuat membiarkan terjadinya praktik IUU Fishing atau pencurian ikan.

Tema yang diangkat dalam Pertemuan IORA yang digelar pada masa keketuaan Indonesia ini adalah "Strengthening Maritime Cooperation for Peaceful, Stable, and Prosperous Indian Ocean" (Memperkuat Kerja Sama Maritim untuk Kawasan Samudera Hindia yang Damai, Stabil, dan Makmur).

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno menjelaskan rangkaian pertemuan IORA didahului pertemuan tingkat pejabat tinggi pada 5 Maret, dilanjutkan dengan pertemuan tingkat menteri pada 6 Maret, dan ditutup dengan pertemuan tingkat tinggi atau KTT pada 7 Maret.

Selain itu, pada 6 Maret juga akan diadakan "IORA Business Summit" yang akan dihadiri oleh sekitar 300 pengusaha dari negara-negara anggota IORA.

Menurut Menlu RI, pelaksanaan KTT IORA untuk pertama kali ini tidak hanya untuk memperingati 20 tahun IORA berdiri, namun juga untuk meningkatkan IORA ke level yang lebih tinggi di kancah internasional.

"Indonesia, sebagai negara yang menunjukkan 'leadership' di IORA, ingin membawa IORA ke tempat yang lebih terlihat di dalam konteks percaturan dunia," ujar dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement