REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan mengembangkan kawasan objek wisata Gua Jepang di Pedukuhan Surocolo, Desa Seloharjo, Kecamatan Pundong, agar semakin menarik untuk dikunjungi wisatawan.
"Kami baru akan ekspose lagi objek wisata Gua Jepang di Surocolo, dan beberapa waktu lalu sudah ada kerja sama dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia," kata Sekretaris Dinas Pariwisata Bantul Jati Bayu Broto di Bantul, Ahad (5/3).
Menurut dia, pengembangan kawasan wisata Gua Jepang yang terdapat di sekitar Puncak Kayangan Surocolo perlu dilakukan karena objek wisata perbukitan itu akhir-akhir ini ramai dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah.
Namun demikian, kata dia, diakui terdapat beberapa hal yang menjadi masalah yang perlu dilakukan perbaikan di antaranya akses jalan menuju kawasan wisata Gua Jepang dan Puncak Kayangan masih belum memadai.
"Ada beberapa hal misalnya belum ada gazebo sebagai tempat wisatawan bersantai, termasuk akses jalan menjadi masalah utama yang kami coba cari solusinya," katanya.
Ia mengatakan kondisi jalanan menuju objek wisata Gua Jepang masih sempit dan terjal sehingga untuk papasan kendaraan roda empat kesulitan dan kurang nyaman bagi wisatawan berkunjung.
"Untuk pelebaran jalan sepertinya butuh biaya besar, tapi ada jalan alternatif untuk arus keluar wisatawan kurang lebih satu kilometer berupa corblok, nanti akan kami kaji pemanfaatannya," katanya.
Jati Bayu Broto mengatakan jika memungkinkan akan mengupayakan perbaikan akses jalan sebagai faktor utama terlebih dulu, baru kemudian pembangunan gazebo dan fasilitas MCK (mandi cuci kakus).
"Akan tetapi yang pasti kelompok masyarakat dulu yang akan kami bina, ketika masyarakat sudah terbentuk dan sudah sadar wisata baru kami fasilitasi lebih jauh lagi," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
