Sabtu 04 Mar 2017 16:15 WIB

Apakah Tarian Pendet Boleh Tampil di Depan Raja Salman? Ini Jawabannya

Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud keluar dari pesawat saat mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (1/3).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud keluar dari pesawat saat mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (1/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi Bali berpikir keras bagaimana memberikan sambutan khusus buat Raja Salman. Salah satunya soal Tarian Pendet. Apakah tarian khas Bali itu diperbolehkan untuk tampil di depan Raja Salman?

Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Provinsi Bali I Dewa Putu Eka Wijaya Wardana sebelumnya menyatakan masih menunggu kepastian dari perwakilan Arab Saudi terkait bisa-tidaknya tari Pendet itu dipentaskan, karena harus menunggu pendapat dari Raja Salman terlebih dahulu.

Namun akhirnya, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Dewa Putu Beratha mengatakan pihaknya sudah mendapat kepastian bahwa Tari Pendet telah disetujui untuk dipentaskan menyambut kedatangan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud.

"Kamis (2/3) malam, kami sudah ditelepon oleh Bapak Gubernur, bahwa untuk penampilan tari penyambutan (Tari Pendet) itu sudah pasti, sehingga kami diminta untuk menyiapkan dengan baik," kata Dewa Beratha, di Denpasar Jumat (3/3).

Dewa Beratha menambahkan, Tari Pendet untuk penyambutan kedatangan Raja Arab Saudi di Bandara Ngurah Rai, Bali, Sabtu (4/3) petang, dibawakan oleh 50 penari cilik dari Sanggar Tari Sawitri yang merupakan binaan Dinas Kebudayan Provinsi Bali.

"Pada prinsipnya, Tari Pendet yang ditampilkan pun tidak ada perubahan, tetap Tari Pendet seperti biasanya, dari segi busana dan sebagainya," ujarnya sembari menyebutkan bahwa tarian tersebut jika dilihat asal usul penciptaannya memang dibuat untuk penyambutan tamu agung.

Apalagi, lanjut dia, tarian itu untuk menyambut kedatangan seorang raja, yang sekaligus menjadi momentum bagi Bali untuk mempromosikan adat dan budaya setempat, untuk mendukung perkembangan kepariwisataan.

"Budaya yang ditampilkan betul-betul budaya asli Bali, yang tidak diubah sesuai permintaan apapun. Karena yang dipromosikan adalah seni budaya Bali, pariwisata Bali adalah pariwisata budaya," ucapnya menegaskan.

Baca juga,  Sekretaris Pemuda Muhammadiyah Sesalkan Ahok Diajak Ikut Sambut Raja Salman.

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement