Jumat 03 Mar 2017 15:21 WIB

Fahri: Raja Salman Pahami Masalah Internal Umat Islam di Indonesia

Rep: Amri Amrullah/ Red: Bayu Hermawan
 Tokoh Politik Fahri Hamzah
Foto: MGROL75
Tokoh Politik Fahri Hamzah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah yakin Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz al-Saud memahami permasalahan umat Islam di Indonesia belakangan ini. Terutama keluhan umat Islam yang belakangan sempat ramai dengan berbagai aksi bela Islam akibat kasus penodaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

"Sebenarnya kalau kita interpretasi ada empat sampai lima paragraf yang disampaikan Raja Salman saat di DPR terkait semua dengan kondisi keislaman dan apa yang terjadi juga bagi umat islam di indonesia," kata Fahri kepada Republika.co.id.

Karena, kata dia, yang Raja Salman sampaikan adalah rangkuman situasi dunia. Bahkan Raja Salman sempat menyebut istilah the clash of civilization, benturan peradaban.

Menurutnya artian dari benturan peradaban ini menciptakan ekstrimitas. Dan ekstimitas itu berada di kedua belah pihak. "Anda kira Donald Trump itu tidak ekstrim sekarang? justru dia itu presiden ekstrim," katanya.

Melarang penganut agama tertentu masuk amerika itu ekstrim. Masalahnya yang berpedapat seperti itu donald trump, sehingga tidak dicap ekstrimis. Coba kalau yang bersikap seperti itu presiden indonesia atau pemimpin arab, pasti sudah diprotes dunia.

"Jadi karena Donald Trump yang ngomong, dunia tidak menyebutnya ekstrimis," ujar Fahri.

Jadi benturan peradaban ini menyebabkan hadirnya ekstrimitas, baik yang kanan atau yang kiri. Karena itu Fahri mengajak mari bangsa Indonesia jaga diri dan bekerjasama untuk memebangun pengertian bersama agar bisa menghadapi akibat dari benturan peradaban itu.

"Jadi saya kira itu maksud Raja Salman terkait interpretasi dari kondisi suara umat islam di tanah air," terangnya.

Karena itu Fahri ingin mengajak pejabat di indonesia, mari kita melihat persoalan ini sebagai gambar besarnya. Sebab kalau kita dipaksa untuk menyerang pemikiran orang mempersoalkan gaya hidup orang, mempersoalkan kebenaran ayat-ayat Al Quran tentu itu salah dan keliru.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement