REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN – Hujan yang mengguyur Kabupaten Sleman sejak sore hingga malam kemarin (1/3) menyebabkan longsor di beberapa titik. Salah satunya di Dusun Rejosari, Desa Gayamharjo, Kecamatan Prambanan.
Ketua Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Prambanan Bandung Bondowoso, Prawoto mengatakan, longsor tersebut terjadi pada pukul 23.00 karena hujan lebat di wilayah setempat. “Lebar longsor tiga kali empat meter, ketebalan sampai 75 cm,” katanya, Kamis (2/3).
Menurut Prawoto, material longsor menimpa rumah warga atas nama Ratno Suwito. Akibatnya tembok rumah jebol dan menimbun sepeda motor. Namun begitu, tidak ada korban jiwa akibat kejadian tersebut.
Selain di Prambanan, sebuah tebing di Dusun Turgo, Desa Purwobinangun, Kecamatan Pakem juga mengalami longsor pukul 16.30. Namun luas longsoran di wilayah Lereng Merapi ini jauh lebih besar, yakni 10 meter dengan ketinggian 20 meter.
Meski tidak ada korban jiwa, material longsor sempat menutup akses jalan di bawah tebing. Akibatnya lalu lintas warga sempat tersendat. Namun saat ini material longsor sudah dibersihkan oleh masyarakat, petugas Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan para relawan.
Sebelumnya, Kepala BPBD Sleman, Joko Supriyanto mengimbau agar masyarakat waspada terhadap potesi bencana di musim hujan. Salah satunya longsor dan angin kencang. Pasalnya dua jenis bencana tersebut sering menimbulkan kerusakan besar.
Joko meminta agar masyarakat memperhatikan lingkungannya dengan lebih jeli. Terutama saat ada rekahan tanah di sekitar tempat tinggal. “Kalau sudah ada rekahan tanah lebih baik mengungsi dulu ke tempat yang lebih aman,” katanya.
Ia mengatakan, salah satu wilayah rawan longsor di Sleman adalah Kecamatan Prambanan. Pasalnya kontur geografi di wilayah tersebut didominasi oleh perbukitan. Namun demikian, tebing, dataran tinggi, dan bandataran sungai juga tidak lepas dari ancaman longsor.
Maka itu Joko berharap agar masyarakat tidak lengah terhadap resiko bencana yang ada. “Apalagi saat hujan berlangsung. Sebaiknya masyarakat lebih waspada, dan berlindung di tempat yang aman,” ujar joko.