REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Duta Besar (Dubes) Inggris untuk Indonesia, Moazzam Malik kembali melakukan kunjungan ke Kota Bandung, Rabu (1/3). Mozzam mengatakan pihaknya tertarik untuk bekerja sama dengan pemerintah kota Bandung di bidang industri kreatif.
"Untuk membangun infrastruktur baru industri kreatif di Bandung, kami memutuskan akan membuat kemitraan persahabatan antara Bandung dan Skotlandia," ujar Moazzam kepada wartawan, Rabu (1/3).
Menurut Moazzam, Skotlandia cukup mumpuni dalam industri kreatif. Saat ini ada beberapa kota yang sudah bergabung dalam program Unesco Creatif City. Beberapa pekan lalu pihaknya telah berkunjung ke Scotlandia dan berbincang dengan para pemimpin industri kreatif di daerah tersebut. Mereka sangat tertarik untuk kerja sama dengan Bandung. "Hari ini saya dan Kang emil, akan berfokus pada kemitraan dengan Skotlandia," katanya.
Tahun ini, kata dia, pihaknya berencana membuka Bandung Creatif yang ditandai dengan penandatanganan MoU. Selain itu, beberapa residences Skotlandia akan datang ke Bandung menginap beberapa pekan untuk berkolaborasi dengan seniman Bandung.
"Kami juga akan membuat English program untuk mempromosikan kefasihan Bahasa Inggris, fokusnya berinvestasi dalam sumber daya manusia Bandung," katanya.
Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, berbahagia Duta Besar Inggris diperpanjang tugasnya sampai 2019. "Bandung adalah salah satu kota favorit beliau selain kita fans liverpool juga memperearat hubungan lebih personal," katanya.
Konkret kerja samanya, pada peresmian Bandung Creatif Hub akan dilakukan penandatanganan MoU dengan Skotlandia. "Karena Pak duta besar menyepakati kerja sama Bandung dengan Skotlandia satu wilayah dengan beberapa kotanya," katanya.
Emil mengatakan, Kota Bandung memiliki 10 program ekonomi kreatif. Semua akan coba ada kontribusi dari industri kreatif Inggris. Apalagi, Public Private Partnership (PPP) di Inggris juga paling canggih. Sehingga akan membantu Bandung membuat unit kerja PPP.
"Dana dari ADB sudah siap tapi konsutan yang membuat kantor PPP supaya standar kelas dunia datang dari Inggris," katanya.