Selasa 28 Feb 2017 20:35 WIB

Jalan Lintas Timur Sumatra Berlubang

Sejumlah ruas jalan lintas timur (Jalintim) Sumatra wilayah Provinsi Lampung yang menghubungkan Kota Palembang, Sumatra Selatan (Sumsel), banyak berlubang.
Foto: mursalin yasland
Sejumlah ruas jalan lintas timur (Jalintim) Sumatra wilayah Provinsi Lampung yang menghubungkan Kota Palembang, Sumatra Selatan (Sumsel), banyak berlubang.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Sejumlah ruas jalan lintas timur (Jalintim) Sumatra wilayah Provinsi Lampung yang menghubungkan Kota Palembang, Sumatra Selatan (Sumsel), banyak berlubang. Laju kendaraan pribadi dan truk barang terpaksa melambat, kareba lubang tersebar di badan jalan kedalaman mencapai 30 cm.

Pemantauan Republika di ruas jalintim, Selasa (28/2), kerusakan jalan mulai terpantau dari wilayah Bandarjaya, Kabupaten Lampung Tengah hingga Simpang Pematang, Kabupaten Mesuji. Jalan rusak terparah, terlihat mulai dari depan PT Gunung Madu Plantation (Kabupaten Lampung Tengah) hingga Unit II (Kabupaten Tulangbawang).

Kerusakan jalan di wilayah Lampung Tengah, persisnya setelah kampung Astra Ksetra hingga Menggala, menjadi tempat pungutan liar (pungli) bagi oknum warga yang memanfaatkan lambatnya laju kendaraan truk barang. Wilayah tersebut, lubang jalan sedalam 30 cm tersebar di badan jalan.

“Kalau setelah Astra Ksetra dari Bandar Lampung, jalan rusak parah. Semua mobil baik truk maupun pribadi pasti melambat. Malah hari sering ada pungli,” tutur Ridwan, supir truk angkutan singkong (ubi kayu).

Meski ada jalan yang relatif baik, namun jalannya sudah bergelombang, membuat laju kendaraan juga tidak bisa kencang. Supir khawatir dengan jalan yang terlihat bagus, namun tak berapa lama menemukan jalan berlubang kembali. “Khawatir kalau ngebut, soalnya banyak lubang jebakan di tengah jalan. Bisa-bisa patah As roda,” kata Iwan, supir travel di Bandar Lampung.

Kerusakan jalintim wilayah Lampung belum tampak adanya perbaikan dari pemerintah. Sedangkan hujan masih mengguyur wilayah setempat, membuat badan jalan terus mengelupas.Kondisi ini mengganggu jalur distribusi barang dari Lampung menuju Palembang dan kota-kota lainnya, begitu juga sebaliknya.

Menurut Rudi, supir angkutan barang rumah tangga, waktu tempuh semakin lama melintas di jalintim menuju Palemband dan Jambi dari Lampung. Biasanya ditempuh sembilan jam, sejak kerusakan jalan bisa mencapai 10 hingga 13 jam,karena kecepatan mobil berkurang. “Dulu sembilan jam sudah di Palembang sudah termasuk lambat, sekarang bisa 12-13 jam baru sampai,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement