REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Arus lalu lintas kendaraan truk dan mobil pribadi terpaksa harus mengantre puluhan kilometer, Selasa (4/6).
Material perbaikan gorong-gorong di ruas Menggala-Mesuji, Kabupaten Tulangbawang, Lampung), membuat petugas melakukan sistem buka tutup jalan lintas timur (jalintim).
Kemacetan mulai terjadi sejak Selasa pagi, saat arus kendaraan terutama truk barang melintas di jalur Bandar Lampung (Lampung) - Palembang (Sumatera Selatan). Para supir truk mengeluhkan dengan perbaikan gorong-gorong di ruas kawasan Unit II Tulangbawang.
"Gara-gara perbaikan gorong-gorong, kendaraan macet puluhan kilometer," kata Santo, supir truk fuso muatan alat rumah tangga, saat berada di Jalan Soekarno-Hatta, Bandar Lampung.
Ia membawa truk dari Palembang tujuan Serang, Banten. Menurut dia, ia terpaksa menunggu sampai dua jam bisa tembus dari kemacetan tersebut.
Menurut dia, bila material perbaikan gorong-gorong tidak segera di singkirkan, dan arus jalan tidak menggunakan sistem buka tutup, maka akan semakin parah kemacetannya.
Ratusan supir truk mengeluhkan dengan tidak adanya pihak pemerintah setempat untuk menyelesaikan kemacetan di jalan lintas yang dilalui berbagai mobil dari Jawa dan Sumatera. "Seharusnya mereka sudah tahu, ini jalan lintas, tidak boleh macet panjang," tuturnya.
Keterangan dari para supir truk yang melintas di Bandar Lampung dari arah Mesuji, menyebutkan pembangunan gorong-gorong tersebut sudah terlihat di Kampung Bugis Menggala. Banyak pengerukan tanah di badan jalan, sehingga arus kendaraan terpaksa dilakukan sistem buka tutup.
Kemacetan arus lalu lintas sudah terjadi dari arah Mesuji, persisnya di Kampung Lebuh Dalam, Menggala Timur. Sedangkan arus kendaraan dari arah kota Bandar Lampung, kemacetan sudah terjadi di Menggala.
Belum diperoleh konfirmasi aparat kepolisian terkait macetnya jalur lintas tersebut. Namun, petugas polisi menurut para supir sudah berada di lokasi kemacetan.