REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Masykurudin Hafidz menilai, dukungan yang diberikan partai pengusung Agus-Sylvi bagi paslon yang lolos putaran dua Pilgub DKI tak akan pengaruhi pilihan pemilih. Sebab, dalam Pilkada, banyaknya partai politik pengusung tidak selalu selaras dengan perolehan suara pasangan calon.
"Kepada siapa pilihan itu dilabuhkan, tidak serta merta disebabkan oleh partai poltiik. Apalagi kalau pilihan parpol antara pengurus pusat dan daerah ada perbedaan," kata Masykurudin kepada Republika, Selasa (28/2).
Seperti contoh, perolehan suara Agus-Silvi dalam laman C1 KPU pada 17 Pebruari pukul 11.30 WIB, mendapatkan 895.113 suara (95 persen data masuk). Padahal, jika dibandingkan dengan gabungan antara Partai Demokrat, PKB, PPP dan PAN, perolehan suara di DPRD mencapai 1.246.069.
Hal ini menurutnya menunjukkan, pertimbangan pemilih mendasarkan pilihannya dari banyak faktor. Artinya, dukungan dari partai tidak melulu bisa menggiring suara terhadap paslon yang didukungnya, meski si pemilih merupakan pendukung partai tersebut.
"Maksudnya, untuk memilih ke Paslon 2 atau 3 tidak mesti berdasarkan pada koalisi yang berlabuh. Karena Pilkada beda dengan Pileg," terang Masykurudin.