REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) berencana membangun 10 waduk untuk menunjang sektor pertanian. Waduk ini penting untuk menjaga volume air karena NTT merupakan kawasan yang cukup panas sehingga minim air.
Gubernur NTT Frans Lebur Raya mengatakan, saat ini pihaknya telah mempersiapkan pembangunan untuk tujuh waduk. Namun, Pemprov dan pemerintah pusat telah berkoordinasi untuk penambahan tiga waduk lagi sehingga total akan ada 10 waduk.
"Tapi tadi saya usulkan ada juga dibangun di Pulau Sumba, karena yang tujuh waduk itu di Pulai Timor ada lima waduk dan di Pulau flores ada dua. Di Sumba belum ada. Maka itu saya usulkan satu di flores di Kabupaten Ngada, dan dua di Sumba yakni Sumba timur dan Sumba Barat Daya," kata Frans usai rapat terbatas di Istana Negara, Kamis (16/2).
Sementara untuk tiga waduk yang tengah dikerjakan masing-masing terdapat di Raknamo Kabupaten Kupang, di Rotiklo Kabupaten Belu yangberada di perbatasan, dan satu lagi berada di Kabupaten Sika.
Menurut Frans, dalam pembangunan waduk ini bukan tanpa hambatan. Masalah pembebasan lahan masih menjadi persoalan utama yang ada di Pemprov NTT. Masalah lahan pun kerap menjadi persoalan sosial di masyarakat.
Masyarakat ada yang mau membebaskan lahannya, tapi ada juga yang enggan. Setelah setuju, permasalahan kembali kepada harga jual yang mereka berikan. Seringkali harga tanahnya sangat mahal sehingga membutuhkan anggaran besar untuk pembebasan lahan.