REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Adanya kekhawatiran sejumlah pihak terhadap keamanan di dua pilkada di Lampung yakni di Kabupaten Tulangbawang dan Mesuji (Provinsi Lampung), tidak terbukti pada Rabu (15/2). Masyarakat antusias mendatangi tempat pemungutan suara (TPS) dan tidak terjadi aksi dari sekelompok orang.
Pemantauan Republika.co.id di beberapa wilayah di Kabupaten Tulangbawang, Rabu (15/2), warga di beberapa desa berduyun-duyun mendatangi sejumlah TPS untuk menggunakan hak pilihnya sejak pagi sebelum TPS dibuka. Suasana ceria pada setiap TPS yang dijumpai, baik dilakukan petugas maupun pengawas, dan masyarakat.
“Pilkada sekarang ini, masyarakat lebih antusias mendatangi TPS, berbeda saat pemilihan anggota DPRD,” kata Yusri, petugas TPS 1 Kelurahan Astra Ksetra, Tulangbawang.
Menurut dia, TPS yang dikelolanya memiliki jumlah pemilih 400 pemilih. Pada pagi hari, sebelum pembukaan, warga sudah berdatangan memenuhi tempat duduk yang telah disediakan.
“Sepertinya pilkada menentukan bupati dan wakil bupati ini, warga semangat datang,” ujarnya.
Pilkada Kabupaten Tulangbawang diikuti tiga pasangan calon, satu paslon merupakan paslon pejawat. Winarti-Hendriwansyah, Hanan A Razak-Heri Wardoyo (pejawat) dan Syarnubi-Soleha.
Warga di kabupaten tersebut dikenal memiliki karakter “panas” yang berbeda dengan daerah lain, setiap menjelang pilkada. Bahkan, tak segan-segan sebagian yang tidak puas menggelar aksi turun ke jalan.
Sedangkan di Kabupaten Mesuji, pelaksanaan pilkada serentak di kabupaten yang berbatasan dengan wilayah Provinsi Sumatra Selatan, berjalan lancar, tertib, aman, dan kondusif. Hingga Rabu (15/2) petang, belum ada laporan adanya aksi dari sebagian masyarakat terkait hasil pilkada sementara.
Pilkada di Mesuji diikuti dua paslon yakni paslon pejawat Khamami – Saply dan Febrina Lesisie Tantina-M Adam Ishak. Sebelumnya, salah satu paslon terjadi aksi saling lapor ke polisi terkait peristiwa di suatu daerah.