REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat akan menyiapkan program rumah layak huni untuk para korban yang kehilangan rumah akibat bencana banjir bandang di Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur.
"Tadi saya sudah mendapat gambaran, nanti akan ada bantuan bagi korban banjir melalui program rumah layak huni," kata Gubernur NTB Tuan Guru H Muhammad Zainal Majdi saat meninjau lokasi banjir bandang di Kecamatan Sambelia, Senin.
Gubernur mengatakan sudah menugaskan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi NTB untuk membantu korban yang telah kehilangan tempat tinggal melalui program rumah layak huni berkoordinasi dengan kementerian terkait.
"Jangan khawatir untuk makan minum sudah ada dapur umum yang siap melayani 24 jam," tegasnya.
Selain itu, menurut gubernur, nantinya juga akan ada bantuan dari Kementerian Sosial yang akan diatur teknisnya oleh Kepala Dinas Sosial NTB.
"Kita akan bantu secepat mungkin supaya masyarakat kita kembali hidup seperti sedia kala dan normal kembali termasuk traumanya secara perlahan dengan para tokoh agama dan psikolog untuk mengembalikan kepercayaan diri atau trauma hiling," katanya.
Berdasarkan catatan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB, kejadian banjir di Kecamatan Sambelia menelan 1 orang meninggal dunia. Sejumlah infrastruktur seperti sekolah, rumah, lahan persawahan, jalan raya mengalami kerusakan berat.
Bahkan, satu jembatan Sambelia putus di terjang banjir bandang yang terjadi beberapa hari lalu. Akibat banjir iru juga, masyarakat Sambelia harus mengungsi ke sejumlah lokasi pengungsian.
Untuk membantu para korban banjir, pemerintah provinsi juga sudah berupaya membuka akses jalan pada beberapa jembatan yang putus dengan membuat tangga darurat/jalan darurat. Mengirimkan bantuan logistik berupa 750 air mineral, mi instan 550 dus, lauk pauk 60, tambahan gizi 12, selimut, 20, matras 20,terpal 20, Family kit 30, alat kesehatan 10, sandang 5 paket, kids ware 6 paket.
Mengevakuasi warga ke titik-titik pengungsian, membangun dapur umum bekerjasama dengan berbagai pihak memfasilitasi tik kesehatan bekerjasama dengan Universitas Al Azhar (unizar), mengerahkan alat-alat berat untuk membatu kelancaran evakuasi.