Jumat 10 Feb 2017 19:22 WIB

DPR tak Lanjuti Temuan KTP-el dari Kamboja, Ini Alasannya

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Teguh Firmansyah
Barang bukti KTP dan NPWP kiriman dari Kamboja dihadirkan saat konferensi pers Dirjen Bea dan Cukai Heru Pambudi beseta jajarannya di Kantor Pusat Bea Cukai, Jakarta, Jumat (10/2).
Foto: Antara/Aprillio Akbar
Barang bukti KTP dan NPWP kiriman dari Kamboja dihadirkan saat konferensi pers Dirjen Bea dan Cukai Heru Pambudi beseta jajarannya di Kantor Pusat Bea Cukai, Jakarta, Jumat (10/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi II DPR RI, Zainudin Amali memastikan, temuan e-KTP dari Kamboja oleh Bea Cukai Bandara Soekarno Hatta tidak berkaitan dengan Pilkada. Hal ini dipastikannya setelah dilakukan kunjungan lapangan segenap anggota Komisi II DPR pada Kamis (9/2) kemarin.

Menurutnya, temuan Komisi II juga hanya mendapati 36 buah e-KTP. "Itu sekali lagi saya katakan, tidak sperti apa yang diisukan awalnya ratusan ribu e-KTP. Dengan kondisi 36 lembar itu, kita bisa pastikan itu bukan urusan pilkada atau kecurangan Pilkada," ujar Zainudin di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (10/2).

Menurutnya, tim kunjungan lapangan saat itu hanya menemukan paket berisi 36 buah KTP, 32 NPWP, 1 buah tabungan BCA berisi Rp 500 rb serta 1 buah ATM.

Meski benar paket yang dituju atas nama Leo, beralamat di Jakarta, namun Zainudin menilai pengiriman paket tersebut murni dugaan kejahatan ekonomi. Karena itu pula, Komisi II DPR selanjutnya tidak menindaklanjuti temuan tersebut.

"Kalau ada NPWP, ATM, itu biarlah pihak terkaitnya yang menyelidiki, yang jelas komisi II hanya memastikan apakah ini untuk kecurangan pilkada atau tidak, ternyata tidak, Ya komisi II ya selesai, nggak ada indikasi kecurangan Pilkada," kata Politikus partai Golkar tersebut.

Baca juga,  DPR: Bea Cukai Awalnya Menolak Tunjukkan KTP-el dari Kamboja.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement