Kamis 09 Feb 2017 10:07 WIB

Kekerasan Seks Anak dan KDRT di Sukabumi Marak Awal Tahun

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Angga Indrawan
Kekerasan seksual terhadap anak (ilustrasi)
Foto: Republika/Mardiah
Kekerasan seksual terhadap anak (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Kasus kekerasan seksual terhadap anak dan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) mulai marak di awal tahun. Kondisi ini didasarkan data dari Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Sukabumi.

"Kasus yang tercatat sudah mulai banyak," terang Ketua Harian P2TP2A Kabupaten Sukabumi Elis Nurbaeti kepada Republika.co.id, Kamis (9/2).

Untuk kasus kekerasan seksual pada Januari 2017 lalu dilaporkan sebanyak enam kasus. Sementara kata Elis, untuk kasus KDRT tercatat sebanyak dua kasus. Ia mengatakan sejumlah kasus kekerasan seks anak tersebut sudah ditangani oleh aparat kepolisian.

Elis mengungkapkan, kasus yang menonjol di awal tahun yakni tertangkapnya seorang remaja wanita berusia 16 tahun yang diduga membunuh anaknya sendiri yang baru lahir. Kejadian pembunuhan tersebut terjadi pada 2016 lalu.

Menurut Elis, ke depan P2TP2A berupaya menekan kasus kekerasan seks anak dengan menggiatkan upaya penyuluhan ke tingkat kecamatan. Upaya tersebut dinilai efektif dalam meningkatkan kesadaran warga agar memberikan perhatian lebih kepada anak-anak.

Selain di Kabupaten Sukabumi, kasus kekerasan seksual terhadap anak juga mulai bermunculan di Kota Sukabumi. "Pada Januari 2017 lalu tercatat ada 17 kasus yang ditangani P2TP2A," terang Sekretaris P2TP2A Kota Sukabumi Joko Kristianto. Dari jumlah tersebut yang paling banyak mendominasi adalah kasus kekerasan seksual yakni sebanyak enam kasus.

Rinciannya sebanyak lima kasus kekerasan seksual anak dan satu kasus dialami orang dewasa. Selain kekerasan seksual lanjut dia kasus lainnya yakni kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) sebanyak lima kasus, penganiayaan tiga kasus, pola asuh satu kasus, perdagangan manusia sebanyak satu kasus, dan psikotik satu kasus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement