Ahad 05 Feb 2017 20:33 WIB

SAR Temukan Jasad Korban Bocah Tenggelam di Solo

Ilustrasi tenggelam
Foto: Republika
Ilustrasi tenggelam

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO  --  Tim SAR menemukan jasad korban tenggelam, Ade Putra Setyawan (10 tahun) warga RT 03 RW 25 Kelurahan Jebres Tengah Solo, di kawasan Dukuh Sapen, Desa Pilang Sari, Kecamatan Gesi Desa, Kabupaten Sragen, Ahad (5/2).

Menurut Yohan Tri Anggoro staf Humas BASARNAS Kota Surakarta, jasad korban ditemukan terbawa arus hingga sekitar 35 kilomter dari tempat kejadian terseretnya arus di Kali Anyar di bawah Jembatan Mipitan, Jebres Solo, pada Jumat (3/2).

"Jasad korban ditemukan oleh tim gabungan sukarelawan yang memasang jaring di kawasan Dukuh Sapen Sragen, sekitar pukul 06.10 WIB," kata Yohan.

Tim SAR gabungan dengan memasang jaring di sungai, ternyata membawa hasil setelah selama tiga hari melakukan penyisiran di sepanjang sungai wilayah Solo hingga Sragen. Jenazah korban tersangkut di jaring dengan kondisi masih lengkap dengan memakai baju pramuka menempel di tubuhnya.

Selain itu, keluarga korban juga didatangkan ke lokasi untuk memastikan ciri-cirinya, dan jenazahnya langsung bawa ke rumah duka di Kelurahan Jebres Tengah, Solo, untuk dimakamkan.

Kepala Polsek Jebres Kompol Edison Panjaitan mengatakan peristiwa tenggelamnya Ade Putra Setyawan berawal dari korban bersama dua rekannya yakni Ahmad Bagas (9) dan Farel Pungky (9) asal Mojosongo yang sedang melihat orang memancing ikan di Kali Anyar Jebres Solo, Jumat (3/2).

Korban bersama dua temannya saat melihat orang memancing di Kawasan Jembatan Mipitan Kecamatan Jebres, sebenarnya sudah diperingatkan agar tidak terlalu dekat dekat bibir sungai.

Namun, mereka tetap mendekat dan korban saat berjalan diduga terpeleset saat hendak mencuci tangannya. Korban sebenarnya sudah berusaha ditolong dengan kayu pancing, tetapi gagal akibat derasnya arus sungai saat hujan turun.

Korban akhirnya terserat arus deras di Kali Anyar hingga tenggelam, dan Tim SAR bersama warga berusaha melakukan penyisiran untuk mencari korban. Namun, sukarelawan belum menemui hasil.

Kasman (57) ayah korban mengaku tidak ada firasat apapun ketika anaknya mendapatkan musibah hilang terseret arus banjir. Namun, keluarganya sudah mengikhlaskan dan menerima kejadian tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement