Jumat 03 Feb 2017 02:10 WIB

Alih Fungsi Lahan Ancaman Serius Populasi Primata

Rep: Christyaningsih/ Red: Yudha Manggala P Putra
Karta si orangutan
Foto: Zoos SA, Adrian Mann
Karta si orangutan

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Alih fungsi habitat dan perburuan liar merupakan ancaman serius bagi keberlangsungan hidup primata. Data yang dihimpun organisasi lingkungan hidup Profauna menunjukkan pada 2015 jumlah orang utan di Kalimantan diperkirakan tinggal 40 ribu ekor.

Sementara pada 2016 orang utan di Sumatra jumlahnya diperkirakan hanya mencapai 14 ribu ekor.

Swasti Prawidya Mukti yang menjadi juru kampanye Profauna mengatakan belum ada data lebih lengkap untuk jenis primata lain seperti owa jawa, kukang, lutung, atau monyet. Ini disebabkan mayoritas studi masih memusatkan penelitian pada orang utan.

"Namun dari perjumpaan yang makin sulit selama 5-10 tahun terakhir diasumsikan jumlah mereka semakin berkurang," jelas Swasti saat ditemui dalam kegiatan edukasi primata, Kamis (2/2).

Di Jawa Timur, pengamatan dan penelitian primata biasanya dilakukan di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Taman Hutan Rakyat R. Suryo, dan suaka margasatwa dataran tinggi Hyang. Perburuan liar, lanjut Swasti, masih terus berlangsung lantaran masih ada permintaan masyarakat untuk memelihara atau bahkan mengonsumsi primata.

Ia menerangkan meunurt International Union for the Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN) terdapat tiga primata yang populasinya paling terancam. Ketiga primata tersebut yaitu orang utan sumatra, kukang, dan simakobu di Pulau Mentawai.

Memeringati Hari Primata yang jatuh pada 30 Januari lalu, Profauna mengunjungi sekolah-sekolah untuk memberikan edukasi mengenai primata yang terancam punah. Pada Kamis (2/2) para relawan mendatangi SDN Karangbesuki I untuk memberi pemahaman kepada para siswa mengenai ancaman kepunahan satwa liar khususnya primata.

"Edukasi mengenai primata bisa dimasukkan dalam kurikulum tematik IPA dan IPS," kata Kepala Sekolah SDN Karangbesuki I Musleh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement