REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Ma'ruf Amin, mengingatkan pesan Rasulullah SAW tentang kedermawanan. Ia menekankan, selain akhlak, ternyata kedermawanan yang dikatakan Rasulullah SAW sebagai kunci kemuliaan Islam.
"Karena itu, muliakanlah agama ini dengan yang dua itu selama kamu melestarikannya," kata Kiai Ma'ruf lewat keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Kamis (2/2).
Ia menerangkan, pesan itu merupakan sebuah hadis yang telah diriwayatkan Imam Ibnu Asaakir, dari Jabir bin Abdillah RA. Sedangkan, alasan kedermawanan sendiri berasal dari makna harta yang sebenarnya merupakan titipan Allah SWT. Ma'ruf menjelaskan, titipan itu bisa benar-benar jadi anugerah kalau manfaatnya mampu menetes ke lingkungan. Bahkan, bagi seorang mukmin, segala isi dunia ini, termasuk harta, harus berfungsi ibadah dan ibadah itu tentu bisa berarti infaq.
"Sungguh merugi, hartawan yang tidak dermawan, rugi diri sendiri, rugi pula masyarakatnya," ujar Kiai Ma'ruf.
Ia menambahkan, zakat, infaq, sedekah merupakan bentuk keshalihan sosial, sehingga jadi instrumen penting pemberdayaan masyarakat. Menurut Kiai Ma'ruf, perlu upaya terus menggali potensi zakat, agar memberi nilai tambah dan perubahan pengentasan kemiskinan.
"Sebab, jika potensi zakat itu bisa tergali, maka pemberdaaan masyarakat akan besar dan bisa menghilangkan kemiskinan di Indonesia," kata Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) tersebut.