Kamis 02 Feb 2017 02:42 WIB

Masyarakat Adat Jembrana Diminta Waspadai Hoax

 Masyarakat dan pengiat media sosial saat mengelar kegiatan sosialisasi sekaligus deklarasi masyarakat anti hoax di Jakarta,Ahad (8/1).
Foto: Republika/Prayogi
Masyarakat dan pengiat media sosial saat mengelar kegiatan sosialisasi sekaligus deklarasi masyarakat anti hoax di Jakarta,Ahad (8/1).

REPUBLIKA.CO.ID, NEGARA -- Masyarakat adat di Kabupaten Jembrana, Bali, diminta untuk mewaspadai hoax atau berita bohong, apalagi bernuansa SARA. Permintaan itu disampaikan Wakil Bupati I Made Kembang Hartawan, saat memberikan sambutan dalam pelantikan Bendesa (Ketua) Desa Adat Kaliakah, Kecamatan Negara, Rabu.

"Jangan langsung percaya dengan informasi yang sumber dan kebenarannya tidak jelas, apalagi bernuansa SARA. Saat ini media sosial sering digunakan oknum tidak bertanggung jawab untuk menyebarkan berita bohong," katanya.

Ia mengimbau seluruh komponen masyarakat Kabupaten Jembrana untuk memperkuat persatuan dan kesatuan, untuk menangkal informasi-informasi bohong.

Sebagai pemerintah, pihaknya juga mewaspadai informasi palsu apalagi yang bernuansa SARA, khususnya yang beredar di media sosial karena tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.

I Nyoman Baliasa, dilantik sebagai Bendesa Adat Kaliakah periode 2017-2022 setelah melalui proses pemilihan yang dilakukan warga adat.

Acara pelantikan bagi Baliasa yang memangku jabatannya untuk periode kedua ini berjalan meriah, dengan kehadiran sekaa atau grup angklung yang sudah turun temurun di desa adat tersebut.

Kepada masyarakat adat, dia berjanji akan menyelesaikan pembangunan Pura Puseh dan Pura Dalem, yang pengerjaannya sudah dimulai pada periode pertama kepemimpinannya selaku bendesa adat. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement