REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Relawan Anies Sandi menggelar acara rutin rembug reboan pada Rabu(1/2) pertama bulan Februari. Berbeda dengan sebelumnya, Rembug Reboan kali ini tidak berbasis kelurahan, tetapi berbasis TPS. Rembug tersebar di lebih dari 10 ribu titik pertemuan.
"Lewat rembug reboan inilah seluruh pendukung Anies-Sandi, hadir di tengah warga, dan menjadi bagian dari pergulatan politik warga dalam membuat keputusan politik pada 15 Februari yang akan datang," kata Mardani Ali Sera, Ketua Tim Pemenangan Anies-Sandi.
Rembug Reboan adalah Forum Demokrasi warga. Menurut Mardani, keterlibatan warga bukan saja lebih memberi jaminan kepada bekerjanya demokrasi, tetapi juga memungkinkan warga untuk membuat pilihan yang benar yang didasarkan pada pengetahuan dan kepentingan warga. Dengan itu, warga dapat membebaskan diri dari politik citra, politik kosmetik dan politik karbitan.
Pada kesempatan yang sama, Boy Sadikin, Koordinator Relawan Anies-Sandi, menambahkan ada tiga agenda yang akan menjadi bahan rembug, yakni soal keadaan warga, langkah door to door, dan persiapan penuh warga dalam melawan kecurangan.
"Door to door merupakan cara Anies-Sandi menyapa warga, berdialog, meyakinkan warga dan memperluas dukungan", lanjut Boy Sadikin.
Berdasarkan info yang diterima Boy dari laporan warga, potensi kecurangan dalam Pilkada DKI sangat besar, mulai dari politik uang sampai pada kemungkinan manipulasi dengan berbagai bentuknya. Sehingga, Soliditas gotong royong warga akan menjadi benteng dari segala bentuk kecurangan yang menghadang Anies-Sandi.
"Aspirasi warga sangat jelas, jangan curangi Anies-Sandi", kata Boy.