Selasa 31 Jan 2017 17:25 WIB

DPRD DKI Dukung Pembangunan Museum Islam Jakarta

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Bayu Hermawan
Suasana halaman Balai Kota dan Gedung DPRD DKI Jakarta, Jakarta, Jumat (3/10).
Foto: Antara/Rosa Panggabean
Suasana halaman Balai Kota dan Gedung DPRD DKI Jakarta, Jakarta, Jumat (3/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta, Belly Bilalussalam mengatakan sampai saat ini belum ada pembahasan mengenai rencana pembangunan Museum Islam Jakarta. Namun, Belly mengatakan pihaknya mendukung gagasan yang diprakarsai oleh Jakarta Islamic Center (JIC) tersebut.

"Kami mendukung pembangunan Museum Islam Jakarta. Saya kira itu gagasan yang baik untuk melestarikan pengetahuan tentang kebudayaan Betawi, terutama yang berhubungan dengan sejarah Islam," ujarnya kepada Republika.co.id, Selasa (31/1).

Belly mengungkapkan DPRD DKI memang pernah menggelar pertemuan dengan sejumlah pimpinan JIC, beberapa waktu lalu. Namun, topik yang dibahas dalam pertemuan ketika itu tidak menyinggung tentang rencana pembangunan Museum Islam Jakarta, melainkan mengenai program pendidikan yang akan digulirkan JIC di masa mendatang.

"Pembahasan bersama pimpinan JIC kemarin baru terkait rencana pembangunan (pesantren) yang nanti akan digratiskan khusus untuk anak-anak dari golongan miskin atau tidak mampu," jelasnya.

Politikus PPP itu memastikan, sampai hari ini belum ada pembahasan yang dilakukan DPRD DKI terkait dengan anggaran atau sumber pendanaan pembangunan Museum Islam Jakarta nanti. Dia pun mengaku tidak mengetahui persis apakah rencana pendirian museum itu merupakan bagian dari proyek Pemprov DKI atau malah murni inisiatif dari JIC.

"Seingat saya belum ada pembahasan tentang (anggaran pembangunan museum) itu. Tapi yang pasti, kami akan mendukung rencana itu," katanya.

Sejumlah pimpinan JIC sebelumnya mengungkapkan rencana mereka mendirikan Museum Islam Jakarta sebagai simbol peradaban Islam di Ibu Kota. Untuk mewujudkan gagasan tersebut, lembaga pusat keislaman yang berkantor di kawasan Koja, Jakarta Utara, itu mengaku telah menjalin kerja sama dengan Islamic Art Museum Louvre Prancis.

Kepala Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam JIC, KH Shodri menuturkan, museum yang dibangun lembaganya nanti bakal menyajikan berbagai konten informasi seputar gambaran perkembangan peradaban Islam di Jakarta. Kehadiran museum itu diharapkan juga dapat menjadi gambaran kemajuan Islam di Indonesia.

Bangunan untuk Museum Islam Jakarta sendiri saat ini sudah tersedia. Lokasi bangunan itu berada di atas lahan JIC yang luasnya mencapai 11,3 hektare.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement