Jumat 27 Jan 2017 19:56 WIB

Koarmabar Amankan 60 Orang TKI Ilegal dari Malaysia

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Maman Sudiaman
Tim WFQR-1 mengamankan 60 TKI ilegal dari Malaysia yang diangkut menggunakan kapal KM. Berkah, di perairan Tanjung Siapi Api, Asahan, Sumatera Utara, Jumat (27/1).
Foto: dok. Dispen Koarmabar
Tim WFQR-1 mengamankan 60 TKI ilegal dari Malaysia yang diangkut menggunakan kapal KM. Berkah, di perairan Tanjung Siapi Api, Asahan, Sumatera Utara, Jumat (27/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) melalui Tim Western Fleet Quick Response (WFQR)-1 yang berkedudukan di Lantamal I Belawan mengamankan 60 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ilegal dari Malaysia. Para TKI ilega itu diangkut dengan menggunakan kapal KM Berkah, di perairan Tanjung Siapi Api, Asahan, Sumatera Utara, Jumat (27/1).

Penangkapan terhadap KM Berkah yang mengangkut TKI ilegal tersebut bermula dari Lanal Tanjung Balai Asahan. Salah satu Lanal jajaran Lantamal I Belawan mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa akan masuk TKI ilegal dari Malaysia dengan tujuan Tanjung Balai Asahan. Menindak lanjuti informasi tersebut, Lantamal I Belawan segera mengirimkan Tim WFQR-1 dengan menggunakan kapal Patroli Keamanan Laut (Patkamla) SSG II-1-47, untuk melaksanakan pengejaran, penangkapan dan penyelidikan (Jarkaplid). 

Dalam pelaksanaan Jarkaplid, Tim WFQR-1 menemukan adanya sebuah kapal kayu yang mencurigakan sedang lego jangkar pada posisi 02° 55’ 145’’ LU - 100° 08’ 390’’ BT di perairan Tanjung Siapi Api Asahan. Setelah didekati, diketahui kapal kayu tersebut bernama KM. Berkah yang bermuatan puluhan orang yang diduga TKI ilegal.

Kepala Dispenarmabar Budi Amin menyatakan, setelah dilaksanakan pemeriksaan oleh Tim WFQR-1, puluhan penumpang kapal tersebut diketahui sebagai TKI ilegal dari Malaysia tujuan Tanjung Balai Asahan dengan jumlah 60 orang terdiri dari 48 laki-laki termasuk 1 balita umur 8 bulan dan wanita 12 orang. 

''Namun Tim WFQR-1 tidak menemukan nakhoda kapal beserta ABK-nya. Menurut keterangan dari penumpang, nakhoda dan ABK telah meninggalkan kapal dengan alasan mencari BBM,'' kata Budi, dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Jumat (27/1).

Selanjutnya kapal beserta 60 TKI ilegal dibawa Tim WFQR-1 menuju Lanal Tanjung Balai Asahan guna dilakukan penyelidikan dan pengembangan lebih lanjut. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement