Rabu 25 Jan 2017 14:29 WIB

Keluarga tak Terima Ilham Tewas karena Disiksa

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Ilham
Ayah korban meninggal 'The Great Camping' pendidikan dasar (diksar) Unit Kegiatan Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) Universitas Islam Indonesia (UII) Ilham Nurfadmi Listia Adi asal Lombok Safii (dua kanan) berbincang dengan Rektor UII Harsoyo (tengah) di ru
Foto: Antara/Hendra Nurdiyansyah
Ayah korban meninggal 'The Great Camping' pendidikan dasar (diksar) Unit Kegiatan Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) Universitas Islam Indonesia (UII) Ilham Nurfadmi Listia Adi asal Lombok Safii (dua kanan) berbincang dengan Rektor UII Harsoyo (tengah) di ru

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TIMUR -- Ayah Ilham Nurfatmi Listia Adi (20 tahun), Syafii, tidak terima anaknya menjadi korban dugaan kekerasan dalam pendidikan dasar (diksar) Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta. "Yang saya sedih, anak saya sedang proses pendidikan, untuk mengembangkan ilmunya, justru mendapatkan kekerasan, tidak bisa kita terima," katanya sambil menahan tangis usai pemakaman jenazah di Pemakaman Umum Pringgasela, Lombok Timur, NTB, Rabu (25/1).

Ia juga telah melaporkan kasus dugaan kekerasan terhadap Ilham ke Polda DIY pada Senin (23/1). Syafii yang tiba di Yogyakarta pada Senin (23/1) langsung menuju ke Polda DIY untuk melaporkan kasus ini.

"Saat ke Jogja, saya tidak langsung ke RS, tapi ke Polda DIY dulu, karena ada dugaan kekerasan, sudah saya laporkan, Polda DIY kerja sama dengan Polres Karanganyar, mereka pro aktif ungkap kasus ini," katanya.

Dalam laporannya, ia tidak mencantumkan nama terlapor karena belum mengetahui siapa yang bertanggung jawab atas kematian anaknya. Namun, dia menilai, pihak panitia The Great Camping Mapala UII harus bertanggung jawab.

"Kami tidak sebut orang, karena enggak tahu siapa yang harus kami laporkan, tapi paling tidak, panitia harus bertanggung jawab karena mereka organisasi resmi di bawah UII," kata Syafii.

Pihak keluarga sangat berharap kasus kekerasan yang dilakukan terhadap Ilham dapat segera terungkap. "Kami berharap kepolisian mengungkap, menangkap, serta mengadili para pelaku kekerasan yang dilakukan organisasi Mapala UII di Jogja," paparnya.

Ilham merupakan mahasiswa semester IV Jurusan Hukum Internasional Fakultas Hukum UII asal Lombok Timur, NTB, yang ikut dalam Diksar Mapala UII di Gunung Lawu, Provinsi Jawa Tengah sejak 14 Januari sampai 22 Januari 2017. Ilham mengembuskan nafas terakhirnya di RS Bethesda Yogyakarta pada Senin (23/1), tengah malam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement