REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Jumlah peserta Diksar The Great Camping (TGC) Mapala UII yang dirawat secara intensif di JIH bertambah. Saat ini (25/1), ada 10 peserta Diksar yang dirawat rumah sakit, dari sebelumnya (24/1) hanya lima orang.
"Kami sudah lakukan penanganan kesehatan pada 34 peserta. 10 orang rawat inap di JIH. Lainnya rawat jalan," ujar Anggota Tim Investigasi UII, Muzayin saat ditemui di JIH, Rabu (25/1). Namun demikian ia tidak menjelaskan bagaimana kondisi terakhir 10 peserta tersebut.
Pasalnya keterangan medis terkait peserta akan diberikan langsung oleh tim dokter JIH. Saat ini pihak UII masih berkomunikasi dengan orang tua peserta. Rektorat juga akan memfasilitasi orang tua peserta Diksar untuk menjenguk anak-anaknya ke Yogyakarta.
Sementara itu, dari sisi hukum, UII berkomitmen untuk bekerjasama dengan Polres Karanganyar dalam melakukan investigasi kasus. Menurut Muzayin saat ini tim Polres tengah melakukan penyelidikan dengan mewawancarai peserta Diksar.
Di internal kampus sendiri, rektorat sudah membekukan UKM Mapala Unisi UII. Pihak kampus juga memastikan panitia Diksar agar tidak pergi ke luar kota untuk kepentingan penyelidikan. "Kami sedang selidiki sebenarnya apa yang terjadi di lapangan. Mulai hari ini kami lakukan investigasi bersama Polres Karanganyar," kata Muzayin.
Sementara itu, waktu pemeriksaan panitia Diksar belum bisa dipastikan. Adapun jumlah panitia penyelenggara Diksar juga belum bisa diketahui. Pasalnya hal tersebut masuk dalam proses penyelidikan.
Direktur Humas UII, Karina Utami Dewi pun menyampaikan, seluruh data panitia yang ada di proposal kegiatan telah disampaikan ke Kopertis V dan ORI. Maka itu pihak kampus belum bisa memberikan keterangan terkait panitia Diksar.
"Terkait pelaku kekerasan yang disebut-sebut berisial Y kami juga belum tahu," katanya
Meski demikian, Kepala Unit Konseling UII, Hazira Qudsy menyampaikan, saat ini kondisi psikologis peserta diksar masih baik. "Tidak ada indikasi ketakutan. Mungkin hanya sedih karena efek kehilangan teman," katanya. Menurut Hazira, 10 peserta yang dirawat terdiri dari sembilan laki-laki dan satu perempuan.