Selasa 24 Jan 2017 16:42 WIB

Tiga Tanggul Sungai Cimanuk di Indramayu Kritis

Rep: Lilis Handayani/ Red: Yudha Manggala P Putra
Ketinggian debit air di Bendung Bangkir Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu sudah melebihi debit normalnya, Senin (23/1). Indramayu siaga banjir luapan sungai cimanuk.
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Ketinggian debit air di Bendung Bangkir Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu sudah melebihi debit normalnya, Senin (23/1). Indramayu siaga banjir luapan sungai cimanuk.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Tiga titik tanggul sungai Cimanuk di sejumlah lokasi di Kabupaten Indramayu dalam kondisi kritis. Hal itu mengancam ribuan rumah warga di beberapa kecamatan jika tanggul tersebut sampai jebol.

 

Kasi Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu, Caya menyebutkan, tiga titik tanggul yang kritis itu, yakni tanggul di Kebulen Kecamatan Jatibarang, tanggul di Blok Pecuk Desa Panyindangan Kulon Kecamatan Sindang dan tanggul di Blok Tambak Mas Desa Rambatan Kulon Kecamatan Lohbener.

 

"Kalau ketiga titik tanggul itu sampai jebol, maka akan menggenangi kecamatan-kecamatan di sekitarnya secara luas,’’ ujar Caya, saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (24/1).

 

Kondisi tanggul di ketiga lokasi itu kritis karena secara teknis sudah rapuh. Bagian bawah tanggul terus tergerus derasnya air sungai Cimanuk sehingga bisa jebol sewaktu-waktu.

 

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Indramayu, Edi Kusdiana berharap, pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung dapat segera mengatasi kondisi tersebut. Pasalnya, tanggul sungai yang kritis tersebut akan menimbulkan dampak yang luas jika sampai jebol. ‘’(Ketiga tanggul itu) kewenangannya BBWS (Cimanuk Cisanggarung). BBWS harus secepat mungkin mengantisipasinya supaya tidak jebol,’’ tutur Edi.

 

Edi mengungkapkan, sungai Cimanuk yang melintasi Kabupaten Indramayu merupakan daerah hilir yang sangat tergantung pada daerah hulu, seperti Garut, Sumedang dan Majalengka. Jika intensitas hujan di daerah hulu tinggi, maka daerah hilir yang akan terkena dampaknya.

 

Edi menjelaskan, berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), puncak musim akan berlangsung hingga Februari 2017 mendatang. Karena itu, tingkat intensitas hujan akan terus tinggi dan bisa mengancam terjadinya banjir. "Kami mengimbau masyarakat untuk selalu waspada,’’ tegas Edi.

 

Edi pun sebelumnya menyatakan siaga satu luapan sungai Cimanuk untuk sejumlah daerah di Kabupaten Indramayu. Di antaranya, Kertasemaya, Sukagumiwang, Jatibarang, Lohbener, Tukdana, Arahan, Cantigi, Pasekan, Kandanghaur dan Lelea.

 

Hal itu dikarenakan tingginya debit sungai Cimanuk. Seperti misalnya yang terlihat di Bendung Karet, Bangkir, Kecamatan Lohbener, Senin (23/1) siang. Ketinggian permukaan air di bendung tersebut sudah mencapai 5,95 meter, atau melebihi kondisi normalnya yang hanya lima meter.

 

Untuk daerah-daerah yang dilintasi sungai Cimanuk tersebut, BPBD Indramayu sudah mendistribusikan 11 ribu karung tanah. Karung-karung tersebut disebar untuk menahan agar tanggul sungai Cimanuk di daerah-daerah itu tidak jebol.

 

Masyarakat di daerah-daerah itupun terus berjaga sepanjang Senin (23/1) hingga Selasa (24/1) dini hari di sekitar tanggul sungai Cimanuk. Mereka khawatir dan terus memantau kondisi debit air sungai Cimanuk.

 

Beruntung, pada Selasa (24/1) pagi, debit sungai Cimanuk mulai menurun dan kembali normal. Seperti yang terlihat di Bendung Karet, Bangkir, Kecamatan Lohbener, yang ketinggian permukaan airnya sudah kurang dari lima pada Selasa (24/1) siang.

 

Namun, meski tak jebol, sungai Cimanuk sempat meluap di Desa Tulungagung Kecamatan Kertasemaya dan Desa Rambatan Wetan Kecamatan Sindang pada Senin (23/1). Di Desa Tulungagung, banjir merendam 90 rumah milik warga dan di Desa Rambatan Wetan 355 rumah. ‘’Saat ini banjir sudah surut,’’ kata Edi.

 

Sementara itu, Bupati Indramayu, Anna Sophanah mengatakan pihaknya sudah menghubungi BBWS Cimanuk Cisanggarung. Dia meminta agar kondisi tanggul yang kritis segera diperbaiki. "Dalam waktu dekat akan diperbaiki,’’ ujar Anna. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement