Senin 23 Jan 2017 17:10 WIB

Nusakambangan akan Dijadikan Sentra Peternakan Sapi

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Yudha Manggala P Putra
Kapal Angkatan Laut Serayu milik Pangkalan Angkatan Laut Cilacap melakukan patroli pengamanan di seputar wilayah laut Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jateng, Rabu (27/7).
Foto: Antara/Idhad Zakaria
Kapal Angkatan Laut Serayu milik Pangkalan Angkatan Laut Cilacap melakukan patroli pengamanan di seputar wilayah laut Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jateng, Rabu (27/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian bersama Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham)  berencana menjadikan pulau Nusakambangan menjadi sentra peternakan sapi. Sedikitnya 14 ribu ekor sapi dalam setahun akan dikembangbiakan di lahan seluas 20 hektare di sana.

Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kemenkumham I Wayan K. Dusak mengatakan, pihaknya menyediakan 20 hektare lahan di pulau Nusakambangan untuk mewujudkan Nusa Kambangan sebagai sentra peternakan sapi. Nantinya, di lahan tersebut juga akan dibangun pabrik pakan untuk memenuhi kebutuhan sapi di sana.

"Kita mencoba memanfaatkan lahan Nusakambangan itu semaksimal mungkin," ujar dia usai penandatanganan nota kesepahaman antara Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kemenkumham dan Direktorat Jenderal Penyakit dan Kesehatan Hewan Kementan tentang pendampingan teknis produksi dan pakan ternak di lembaga pemasyarakatan, Senin (23/1).

Ia menjelaskan, ini merupakan proyek besar yang membutuhkan permodalan besar sehingga akan menggunakan skema kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). "Dibutuhkan swasta untuk masuk," lanjut dia.

Saat ini penjaringan investor telah masuk pada public market dan direncanakan bisa dilakukan lelang pada tahun ini. Sehingga tahun depan proyek 14 ribu ekor tersebut bisa berjalan.

Sebelumnya, di pulau seluas 24 ribu hektare tersebut telah dilakukan pengembangbiakan sapi oleh CSR BNI dan juga APBN. BNI akhir tahun lalu memberi 8 ekor sapi untuk dikelola sekitar 20 narapidana di lapas Nusakambangan.  "Yang sedang dibangun 150 ekor, mempekerjakan 100 orang narapidana," katanya. Ia menambahkan, proyek 150 ekor sapi itu berasal dari APBNP.

Menurutnya, hampir di seluruh Indonesia beberapa Lapas miliki lahan yang cukup luas namun kurang produktif. Di Jawa Timur, contohnya di Lapas Malang dan Nganjuk memiliki lahan tidak produktif masing-masing 2 hektare dan 6 hektare. "Lahan tersebut bisa digunakan untuk industri, tidak harus peternakan, tergantung dengan siapa kita bekerja sama," lanjut dia.

Dengan begitu, kata dia, program pemerintah dalam pemenuhan daging sapi dan menekan harga daging dapat terwujud. "Ketahanan pangan bisa diterapkan di Lapas hutan seluruh Indonesia," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement