Sabtu 21 Jan 2017 15:35 WIB

Sandiaga: Peremajaan Kota tak Harus Selalu Menggusur‎

Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Sandiaga Salahudin Uno, menyapa warga yang tinggal di wilayah berhimpitan dengan kali di kawasan Kemanggisan Ilir, Palmerah, Jakarta Barat, Jumat (20/1).
Foto: ist
Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Sandiaga Salahudin Uno, menyapa warga yang tinggal di wilayah berhimpitan dengan kali di kawasan Kemanggisan Ilir, Palmerah, Jakarta Barat, Jumat (20/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahudin Uno, menyapa warga yang tinggal di wilayah berhimpitan dengan kali di kawasan Kemanggisan Ilir, Palmerah, Jakarta Barat, Jumat (20/1). Sandi mengaku akan menjadikan kawasan tersebut menjadi kampung deret.

Hal itu sebagai bentuk solusi dalam melakukan peremajaan kota Jakarta melalui dialog dan sosialisasi sebelum dilakukan penataan kota. "Bagaimana program pemerintah nantinya dapat berkolaborasi dengan warga," kata Sandi.

Dialog yakni seperti apa solusi yang diinginkan oleh warga yang rumahnya tidak mau digusur. Sehingga, tidak ada lagi pemerintah yang asal main gusur dalam melakukan penataan kota.

"Jadi mereka ini sadar kalau berada di pinggir kali, maka kita akan melakukan normalisasi dengan cara bekerjasama oleh warga sekitar," kata mantan Ketua Umum HIPMI ini.

Ia pun berjanji kepada warga akan merealisasikan sejumlah kontrak politik yang belum dijalankan oleh Joko Widodo sewaktu terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta. "‎Peremajaan kampung disebut oleh mas Anies disebut urban renewal, tidak semuanya harus digusur,'' katanya.

''Sudah ada beberapa contohnya di luar negeri dan di dalam negeri dimana penataan bantaran kali itu bisa dalam situasi kesinambungan dan bisa jadi bagian dari solusi," tutup Sandi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement