Jumat 20 Jan 2017 16:48 WIB

Antraks Diduga Serang Warga Sleman

Rep: Rizma Riyandi/ Red: Nur Aini
Bakteri antraks dilihat dari mikroskop.
Foto: daily mail
Bakteri antraks dilihat dari mikroskop.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman, Nurul Hayah membenarkan adanya dugaan warga terkena antraks. Meski demikian ia menegaskan, kejadian tersebut masih berupa dugaan, sehingga harus diteliti lebih lanjut.

"(Warga terjangkit antraks) masih dicurigai atau suspect," kata Nurul saat dihubungi via pesan singkat pada Republika.co.id, Jumat (20/1). Dinkes Sleman akan melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk membuktikan dugaan tersebut.

Nurul menuturkan, hingga saat ini hanya ada satu kasus dugaan antraks yang terjadi di Sleman. Meski demikian, ia tidak menjelaskan siapa, di mana, dan bagaimana kondisi terakhir warga yang dicurigai terkena antraks tersebut.

Sementara itu, guna mencegah penyebaran virus antraks ke Kabupaten Sleman, pemerintah setempat mulai membatasi penjualan daging sapi asal Kulonprogo.

Bupati Sleman, Sri Purnomo menuturkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Pangan dan Kehutanan (DPPK) untuk mengawasi distribusi daging sapi di wilayah setempat.

“Kami tentunya mencegah antraks masuk ke Sleman. Dinas Pertanian sudah melakukan berberapa upaya pengawasan,” katanya saat ditemui di Dusun Cibuk Kidul, Margoluwih, Seyegan, Jumat (20/1). Meski di Sleman belum pernah ada kejadian antraks, Sri mengemukakan, pencegahan penyakit hewan yang bisa menular pada manusia itu penting dilakukan karena virus antraks sangat berbahaya.

Kepala DPPK Sleman, Widi Sutikno membenarkan adanya upaya pencegahan peredaran daging sapi asal Kulonprogo. DPPK juga menambah jumlah petugas kesehatan hewan di lapangan untuk meningkatkan pengawasan, baik di pasar tradisional maupun pasar hewan. “Kita mencegah bukan artinya kita anti Kulonprogo. Tapi ini kan demi kebaikan kita bersama,” ujarnya. Selain melakukan pengawasan, DPPK berencana untuk melakukan vaksinasi terhadap sapi-sapi yang diduga sakit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement