Jumat 20 Jan 2017 13:54 WIB

Yogyakarta Waspadai Penyebaran Anthrax

Rep: Yulianingsih/ Red: Angga Indrawan
Gram stain anthrax (illustration)
Foto: en.wikipedia.org
Gram stain anthrax (illustration)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Penemuan indikasi penyakit anthrax yang menyerang manusia di Kulonprogo mengejutkan banyak pihak. Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta juga sedikit cemas dengan penemuan indikasi awal di Kulonprogo tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Fita Yulia Kisworini mengatakan, pihaknya sudah memerintahkan semua pihak untuk meningkatkan kewaspadaan terkait serangan bakteri anthrax. "Kita tingkatkan kewaspadaan, apalagi dengan kasus yang muncul saat ini." ujarnya.

Menurutnya, pihaknya telah menyiagakan sejumlah puskesmas untuk buka 24 jam dalam penanganan kasus tersebut. Puskesmas ini juga diampu oleh tenaga medis dan prasarana yang mumpuni. 

Menurutnya, bakteri anthrax meruakan bakteri yang ada dalam hewan peliharaan terutama sapi. Penularan penyakit anthrax ini jarang menjangkiti manusia. Namun, penyakit ini bisa menyerang kulit dan selaput otak. "Itu juga tergantung kondisi pasien sendiri," ujarnya,"

Saat diserang bakteri ini maka pasien akan merasa lemas. Bahkan mual. Namun, ini tergantung organ mana yang diserang. Di Indonesia penyakit ini jarang menular ke manusia,

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian Kota Yogyakarta, Sugeng Darmanto menjelaskan, pihaknya menyerahkan ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) terkait dengan kewaspadaan pada penyakit ini. Pihaknya pun menunggu arahan dari Pemprov terkait arahan untuk kesiap siagaanya

"Kita masih menunggu arahan dari Pemda DIY," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement