Rabu 18 Jan 2017 01:27 WIB

Pemkot Bogor Janjikan Perbaikan Jembatan Pasir Kuda

Walikota Bogor Bima Arya meninjau lokasi jembatan di Kelurahan Pasirkuda, Bogor.
Foto: Dok Humas Pemkot Bogor
Walikota Bogor Bima Arya meninjau lokasi jembatan di Kelurahan Pasirkuda, Bogor.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, menjanjikan perbaikan jembatan di Kelurahan Pasir Kuda segera dilakukan, sehingga aksesbilitas masyarakat kembali lancar.

"Perbaikan jembatan akan segera dilaksanakan pada tahun 2017 ini, tapi karena perbaikan harus melalui prosedur jadi tidak bisa langsung, harus melalui proses dan persetujuan badan anggaran," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor, Chusnul Rozaqi, di Bogor, Selasa.

Menurut Chusnul, alasan inilah yang menjadi kendala perbaikan jembatan yang menghubungkan Kampung Babakan Sukamatri dan Kampung Babakan Pasirmas, Kelurahan Pasir Kuda mengalami keterlambatan.

Jembatan tersebut ambruk pada bulan Oktober 2016 saat hujan tinggi mengguyur wilayah tersebut. Ambruknya jembatan tersebut, membuat akses warga terganggu, warga hanya bisa memanfaatkan fasilitas jembatan lama yang ukurannya lebih kecil.

Pascakejadian ambruknya jembatan tersebut, Wali Kota Bogor Bima Arya dan unsur Muspida lainnya meninjau lokasi. Wali Kota berjanji akan memperbaiki segera jembatan tersebut awal 2017.

Chusnul mengatakan, pihaknya telah mengajukan usulan perbaikan jembatan yang menghubungkan RW 07 Kampung Sukamantri dengan RW 08 Kampung Pasirmas, Kelurahan Pasir Kuda, Kecamatan Bogor Barat.

"Anggaran yang dibutuhkan untuk memperbaiki jembatan tersebut, ditaksir mencapai Rp 3 miliar. Usulan anggaran telah diajukan, diharapkan dapat dikucurkan secepatnya," katanya.

Ia menyebutkan, dana tersebut diperuntukkan untuk memperbaiki jembatan yang ambruk serta jembatan lainnya yang kondisinya juga rawan amruk terletak 200 meter dari lokasi jembatan yang ambruk. Dana berasal dari APBD Kota Bogor.

"Anggaran memperbaiki jembatan membutuhkan biaya yang besar, tidak memungkinkan menggunakan swadaya masyarakat. Kami perlu menyakinkan tim anggaran agar anggaran disetujui," katanya.

Selain terkendala pengajuan anggaran perbaikan, perubahan tipologi susunan organisasi tata kerja (SOTK) di Kota Bogor juga mempengaruhi proses penganggaran terkait SDM, ruang kerja, serta pekerjaan yang akan dikerjakan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement