REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) turut menyikapi adanya bentrok antara Front Pembela Islam (FPI) dan Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) di wilayah hukum Polda Jawa Barat. Kompolnas mengecam segala bentuk kekerasan yang terjadi pada rangkaian peristiwa tersebut.
"Untuk itu Kompolnas medorong agar segera Polri dengan akuntabel dan transparan melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap rangkaian peristiwa dimaksud hingga tuntas," kata Sekretaris Kompolnas Bekto Suprapto, Selasa (17/1).
Kompolnas berharap fungsi deteksi dini yang diemban oleh jajaran satuan wilayah Polri dapat berjalan lebih optimal. Hal tersebut bertujuan agar kegiatan intervensi dari tingkatan potensi gangguan dan ambang gangguan dapat berjalan sebagaimana mestinya.
Hal ini, kata dia, berdampak juga pada tahapan gangguan nyata bahwa jajaran satuan wilayah Polri tersebut agar lebih mampu untuk mencegah timbulnya korban luka dan materi dari kedua belah pihak. Kompolnas berharap Kapolri melalui jajarannya dapat segera melakukan analisa dan evaluasi yang sangat mendalam agar lebih mendukung peningkatan kinerja terhadap pengemban fungsi-fungsi yang berhubungan dengan pencegahan dan deteksi dini.
Di sisi lain, Kompolnas mengapresiasi Kapolres beserta jajaran Polres Bogor Kabupaten, yang bersama-sama kelompok GMBI, kelompok FPI, MUI, Kodim dan Korem Kabupaten Bogor, telah memfasilitasi upaya islah dalam rangka pemulihan gangguan dan terjanganya stabilitas kamtibmas.
Bekto mengatakan Polres Bogor Kabupaten juga telah mendudukkan permasalahan yang terjadi di wilayahnya sebagaimana mestinya dengan tetap melakukan penegakkan hukum.
"Upaya yang telah dilakukan Polres Bogor Kabupaten, sangat diharapkan dapat dijadikan contoh bagi jajaran satuan wilayah Polri lainnya yang terkait peristiwa tersebut di atas," ujarnya.