Senin 16 Jan 2017 19:04 WIB

Aher Akan Tertibkan Tambang Emas di Palabuhanratu

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Maman Sudiaman
Ahmad Heryawan
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Ahmad Heryawan

REPUBLIKA.CO.ID, BIMA -- Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menyoroti aktivitas penambangan emas pesisir Palabuharatu, Kabupaten Sukabumi. Kegiatan penambangan itu diduga menjadi sumber penyebab terjadinya banjir di wilayah tersebut.

"Di kawasan hulunya itu kawasan emas. Kami khawatir (banjir) disebabkan oleh aktivitas emas, kita akan tertiban. Kan sekarang kewenangan pertambangan ada di provinsi tapi tetap kami akan kordinasi dengan pemerintah setempat," kata Heryawan di sela-sela kunjungan kerjanya di Bima, Nusa Tenggara Barat, Senin (16/1).

Penataan ini dikatakannya juga sebagai bagian upaya pengembangan Geopark Ciletuh. Karena daerah tersebut juga termasuk dalam kawasan Ciletuh seluas 128 ribu hektare.

Meski banjir sempat merendam rumah warga, pria yang akrab disapa Aher ini mengaku tidak menetapkan tanggap darurat. Pasalnya banjir terjadi hanya dalam waktu singkat kemudian surut. Selain itu, kata Aher, akibat yang ditimbulkan juga tidak mengkhawatirkan. Hanya sedimentasi lumpur yang dibawa saat banjir. 

"Palabuharatu banjir empat jam sudah selesai. Sudah pembersihan.  Ringan dan nggak ada masalah apa-apa. Nggak ada kerusakan sedimentasi aja," ujarnya.

Ia pun menambahkan saat ini asisten Daerah bidang perekonomian tengah menggelar rapat membahas berkaitan permasalah di Pelabuhan Ratu, Sukabumi. Termasuk persiapan pengembangan Geopark Ciletuh.

Sebelumnya pada Sabtu (14/1) sekitar pukul 09.00 WIB banjir terjadi. Kampung Babakan Gumelar RT 02 RW 023, Kelurahan Palabuhanratu, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi terendam selama empat jam.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement