Senin 16 Jan 2017 14:55 WIB

Emil Targetkan Skywalk Diresmikan Maret Ini

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Sejumlah kendaran melintasi pembangunan proyek skywalk di Jl Cihampelas, Kota Bandung.
Foto: Mahmud Muhyidin
Sejumlah kendaran melintasi pembangunan proyek skywalk di Jl Cihampelas, Kota Bandung.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, melakukan inspeksi mendadak (Sidak) skywalk, di Jalan Cihampelas, Senin (16/1). Menurut dia, pembangunan skywalk seharusnya bisa selesai akhir Desember 2016 lalu. Namun, target penyelesaian tersebut molor karena sampai saat ini pembangunan belum mencapai 100 persen.

"Targetnya, Januari ini proses pemindahan PKL beres. Jadi, awal Maret bisa diresmikan sekaligus kondisi air dan listrik bisa selesai," ujar Emil sapaan Ridwan Kamil, Senin (16/1).

Pengerjaan proyek skywalk ini memang baru mau 100 persen. Tapi, keterlambatan ini bisa dimaklumi karena proyek ini unik. Terutama, bila dilihat dari sisi kualitas kontruksi termasuk terbaik di Indonesia. Pengerjaan kontruksinya, kalau dinilai sekitar 8,5 sampai 9. "Nilai ini bagus ya untuk ukuran proyek pemerintah," katanya.

Emil mengatakan, saat ini Pemkot Bandung sedang menghitung ulang PKL yang akan dipindahkan ke skywalk. Ia, akan berusaha agar jangan sampai ada tambahan PKL dari luar. "Biasanya kan gitu kalau direlokasi selalu ada tambahan. Ini, akan dipastikan tak terjadi," katanya.

Menurut Emil, nantinya operasional skywalk tersebut akan ditanggung oleh pedagang dan asosiasinya. Misalnya, untuk menyuplai air dan listrik. Emil berharap, keberadaan skywalk ini bisa meningkatkan ekonomi masyarakat.

Tahun ini, kata dia, Pemkot Bandung akan menambah anggaran sebesar Rp 30 miliar untuk memperpanjang jalur skywalk sampai ke Paspati. Bahkan, kemungkinan nanti dari Jalan Dago juga bisa melewati skywalk jadi orang tak melipir ke jalan. "Nanti juga kami siapkan jalur ini nyambung dengan stasiun cable car," katanya.

Menurut Humas PT Likatama Graha Mandiri, Ika Rahmat Komara, pengerjaan skywalk ini, dalam kontrak dimulai pada 20 September 2016. Lamanya pengerjaan, sekitar 120 hari dengan nilai kontrak Rp 48 miliar. "Material ini baja, metal untuk plafon. Lantai pakai beton, alasnya lantai pakai keramik, granite, dan kayu," katanya.

Untuk mengoperasionalkan skywalk, pihaknya masih menunggu pihak Pemkot Bandung untuk melakukan uji kekuatan strukturnya. Panjang skywalk, sekitar 450 meter, lebar 9 meter, dan tingginya 4,6 meter tinggi. "Kami memasang tiang pancang ketinggiannya sekitar 6 sampai 9 meter," katanya.

Ika mengakui, pembangunan skywalk molor sekitar 10 sampai 12 hari. Ini terjadi, karena jam kerja yang terbatas. Yakni, hanya dari pukul 24.00 WIBm sampai 05.00 WIB.  "Kami tak bisa bergerak cepat. Untung, Pemkot akhirnya membolehkan kami bekerja dari pukul 20.00 WIB sampai 06.00 WIB," katanya.

Pedagang oleh-oleh di Jalan Cihampelas, Momon (65 tahun) mengatakan, pedagang akan mengikuti aturan dari pemerintah. Kalau dibangunkan tempat jualan yang rapih, tentu dengan senang hati pedagang akan pinda. "Kami mah, tempat dikasih nggak bayar ini kebanggan buat pedagang. Kalau harus mengeluarkan biaya pemeliharaan itu sih kewajiban, jangan sampai diberi tak mengurus," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement