REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemkot Bandung melakukan rotasi dan mutasi pejabat. Menurut Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, total pejabat yang akan dilantik sebanyak 36 pejabat. Namun, untuk posisi empat jabatan kepala dinas, Pemkot Bandung akan melakukan lelang jabatan.
"Total yang dilantik, sekitar 36 orang. Tapi ada empat jabatan kepala dinas yang akan dilelang terbuka," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, Selasa (3/1).
Menurut Emil, jabatan kepala dinas yang dilelang di antaranya kesehatan, kepala bappeda, kepala pemberdayaan perempuan dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Kata dia, alasan Pemkot Bandung melelang jabatan tersebut karena memang kosong.
Kata dia, di Struktur Organ Tata Kerja (SOTK) baru, jumlah Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) bertambah dibandingkan jumlah existing yang ada. "Tapi ada sebagian pejabat yang difungsionalkan sekitar tiga orang," katanya.
Definisi kosong itu, kata Emil, ada Kepala Dinas (Kadis) yang bergeser ke dinas lain, ada yang difungsionalkan dan macam-macam. Sekarang, dengan SOTK baru tipe eselon dua jadi ada tiga. Pertama, jadi kepala SKPD, kedua jadi kepala dinas, dan ketiga jadi kepala badan atau asisten. Misalnya di Bappeda, ada tiga fungsional perencana. "Itu, sama-sama eselon 2," katanya.
Empat pejabat yang akan diganti itu, kata dia, nantinya akan dikocok ulang dari nol untuk menentukan jabatannya digeser kemana. "Jadi jabatannya ada x personilnya ada x plus berapa. Nah terus dikaji lagi dievaluasi lagi," katanya.
Proses ini, kata dia, sudah sangat memadai karena ada evaluasi dengan tim seleksi Pansel (panitia seleksi) yang melibatkan aparatur sipil negara (ASN) pusat. Bahkan, ada tim Pansel dari Unpad dan psikolog.
Saat ditanya berapa jumlah pejabar yang digeser, Emil mengatakan, hampir setengah pejabat yang ada di lingkungan Pemkot Bandung jabatannya akan digeser. Namun, dirinya akan proposional, tidak hanya menempatkan eselon dua yang ada tapi memberikan ruang kepada yang berprestasi di bawahnya untuk naik dengan kompetisi.