Ahad 15 Jan 2017 19:18 WIB

Puaskah Warga Tinggal di Kampung Deret?

Warga beraktivitas di sekitar Kampung Deret, Petogogan, Jakarta Selatan, Kamis (19/3).  (Republika/Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Warga beraktivitas di sekitar Kampung Deret, Petogogan, Jakarta Selatan, Kamis (19/3). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA  --  Warga Kampung Deret Gandaria Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan, meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menuntaskan program Kampung Deret yang pernah berjalan pada saat Presiden Joko Widodo menjabat Gubernur DKI Jakarta.

Ketua RW 07 Kelurahan Gandaria Selatan, Abdul Khoir, mengatakan dari target 500 rumah yang menjadi sasaran Program Kampung Deret pada 2013, baru 194 rumah yang terealisasi pada awal 2014 sehingga program itu dinilai belum merata bagi beberapa warga yang tinggal di wilayah yang sama.

"Kalau bisa dituntaskan oleh siapa pun gubernurnya nanti. Dahulu menurut rencana 500 rumah, namun sekarang baru 194 rumah," kata Abdul Khoir di Jakarta, Ahad (15/1).

Abdul mengatakan, hingga saat ini warga masih menanti program Kampung Deret diteruskan karena terbukti memperbaiki kualitas hidup dengan lingkungan yang tertata asri, saluran sanitasi lancar, ventilasi antar rumah, dan akses jalan yang semakin lebar. "Secara umum kami senang, kami cukup puas, karena wilayah ini dulunya kumuh. Sekarang hijau dan bersih," kata dia.

Abdul menyebutkan, program Kampung Deret yang berlangsung cepat, sekitar tiga bulan, sempat ditolak sejumlah warga. Itu terjadi karena kurangnya informasi mekanisme pembiayaan dan salah pengertian soal tanah yang diberikan sepanjang 50 cm dari tiap rumah untuk memperlebar akses jalan.

"Tanahnya enggak diambil, cuma disisakan 50 cm ke depan agar bisa dipakai untuk jalan. Dalam sertifikat itu tetap tanah milik kita, bukan tanah jalanan," kata Abdul. "Karena faktor tanah itu tidak disosialisasikan dengan bagus, jadi cuma sedikit yang paham. Yang lain bukan tidak mau, tapi belum paham. Setelah mengerti mereka mau, tapi sudah terlambat".

Ketua RT 01 RW 07 Gandaria Selatan Suharma mengatakan, program Kampung Deret di wilayahnya disambut baik karena ada faktor rasa memiliki rumah dan sudah melebur dengan lingkungan.

"Jika dipindahkan ke rumah susun pasti banyak yang menolak. Berhubung ini Kampung Deret, tidak pindah, tapi ditata, maka banyak warga yang bahu-membahu. Tujuannya waktu itu biar cepat kelar. Warga di sini sudah guyub, jelas tidak akan mau pindah, makanya program ini disambut baik," kata dia.

Di sisi lain, warga Kampung Deret Gandaria Selatan mengeluhkan sistem septic tank komunal yang tidak berfungsi baik. "Kalau nanti ada lagi, coba dicek ulang sistem septic tank komunal yang saat ini sudah kurang baik," kata Yuni warga Kampung Deret Gandaria Selatan sambil menujuk septic tank di rumahnya yang tak berfungsi karena tertekan tanah di atasnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement